Airlangga Hartarto menjadi sosok yang paling banyak dipilih kaum perempuan untuk menjadi Presiden 2024. Hal tersebut tercermin dalam survei Warna Institute mengusung tema "Orientasi Politik Pemilih Perempuan dan Keputusan Memilih pada Pemilu 2024".
Direktur Eksekutif Warna Institute, Kristin Ervina memaparkan, ada sebanyak 2.400 pemilih perempuan yang ia survei. Saat ditanya secara spontan terhadap tokoh mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini, maka mayoritas memilih Airlangga Hartarto.
"Jawaban dari 26,7 persen memilih Airlangga Hartarto. Di urutan kedua ada 18,2 persen memilih Prabowo Subianto, ketiga ada nama Puan Maharani dipilih 10,2 persen pemilih perempuan," kata Kristin Ervina kepada redaksi, Selasa (8/11).
Selanjutnya ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini yang dipilih 5,1 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Ganjar Pranowo 4,2 persen, Basuki Tjahaja Purnama 3,1 persen, Sandiaga 2,8 persen, Susi Pudjiastuti 2,4 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Erick Thohir 2,1 persen, dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 18,7 persen.
Sosok Airlangga kembali menempati posisi teratas saat 2.400 pemilih perempuan disuguhi kuesioner dengan simulasi nama-nama bakal capres dengan pertanyaan "jika pilpres digelar hari ini, tokoh mana yang manjadi pilihan pemilih perempuan".
Hasilnya, sebanyak 28,4 persen memilih Airlangga Hartarto. Nomor dua ada Prabowo yang dipilih 19,2 persen. Nomor tiaga ada Andika Perkasa dengan 9,1 persen.
Nomor empat ada Puan Maharani yang dipilih sebanyak 8,3 persen pemilih perempuan. Selanjutnya ada Ganjar Pranowo 7,2 persen, Sri Mulyani 4,2 persen, Susi Pudjiastuti 3,4 persen, Tri Rismaharini 3,3 persen, Anies Baswedan 3.1 persen, Erick Thohir 2,1 persen, Sandiaga 0,8 persen.
"Sebanyak 10,9 persen tidak mengisi jawaban pada kuesioner," tandasnya.
Responden dalam penelitian ini adalah pemilih perempuan yang menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024. Pengumpulan data dengan menyebarkan sebanyak 2.400 kuesioner.
Semua responden berjenis kelamin perempuan yang tersebar secara proposional berdasarkan jumlah pemilih di DPT 2019 di 478 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Penelitian dilakukan selama 14 hari dari tanggal 13 sampai dengan 27 Oktober. Margin of Error survei ini -/+ 2,02 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: