'Kemarin Airlangga Hartarto, Kemarinnya Lagi Ganjar Pranowo, Sekarang Prabowo', Andi Arief Heran Betul Lihat Jokowi: Kurang Etis!
Presiden Jokowi dapat sorotan setelah kembali mengirimkan sinyal dukungan kepada Prabowo Subianto.
Mengenai hal ini Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menganggap sinyal dukungan Jokowi ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) 2024 tidak lazim.
"Kurang etis. Gaada hubungan dengan pencapresan Prabowo," kata Andi kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Bahkan Andi melontarkan sindiran, dukungan terhadap tokoh-tokoh yang berbeda untuk menjadi capres hal tersebut seperti dilanda kebingungan.
"Sebagai presiden yang masih jauh-jauh hari mengendorse capres dan berganti-ganti yang di endorse, kadang-kadang Airlangga, kadang-kadang Ganjar, kadang-kadang Prabwo, sebenarnya jangan-jangan lagi kebingungan ini," singgungnya.
Sebelumnya di HUT ke-8 Partai Perindo, Presiden Jokowi mengatakan setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan, maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi.
Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir di HUT Partai Perindo langsung berdiri dan memberikan hormat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto