Nasdem Tegaskan Tak Mau Buzzer-buzzer Jadi Ujung Tombak Kampanye Buat Anies Baswedan
Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan keseriusan Nasdem dalam membantu Anies Baswedan menjadi RI 1 adalah dengan tidak menggunakan siasat para buzzer dalam berkampanye.
“Minggu depan saya ke UGM mengumpulkan banyak guru besar, orang-orang sosiolog, psikolog, ahli komunikasi untuk obligasi seorang Anies Baswedan dan di sana digerakkan oleh Willy Aditya untuk membangun rekonsiliasi nasional,” kata Willy seperti dilansir dari Youtube channel Detik.com.
Ia mengatakan dengan tegas Nasdem tidak akan mempertahankan buzzer-buzzer sebagai ujung tombak dalam kampanye.
Baca Juga: Surya Paloh Akui Nasdem Apes Usai Usung Anies Baswedan, Ternyata Ini Penyebabnya
“Harus dihindari, mereka (buzzer) ini hidup di tengah kekeruhan-keruhan untuk mendapatkan benefit. Nah kita sebagai orang yang memiliki akal budi di sana harus memulai dengan obligasi politik,” kata dia.
Rekonsiliasi Nasional menurut Willy adalah tidak mempertahankan para buzzer sebagai frontier atau sebagai ujung tombak.
Disisi lain pencalonan Anies Baswedan belum menemui kata sepakat. Rencana Koalisi Perubahan yang digagas NasDem-PKS-Demokrat yang dikabarkan akan mengusung Anies Baswedan yang sedianya dideklarasikan pada Kamis (10/11/2022) lalu batal.
Baca Juga: Bersama Nasdem, Anies Baswedan Yakin Dapat Bawa Indonesia Lebih Baik dan Berkeadilan Sosial
Meski begitu, Anies Baswedan memastikan kepada para kader Partai NasDem bahwa koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat tidak retak.
"Insya Allah dua partai ikut. PKS dan Demokrat sudah bersiap. Nanti kita jalan bersama, kita kerja bersama," ujar Anies dalam sambutannya di acara HUT ke-11 Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Anies lantas mengungkap beberapa misi yang ingin dituntaskan Koalisi Perubahan. Namun secara garis besar koalisi ketiga partai dan Anies ingin fokus menyelesaikan ketimpangan yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Surya Paloh Akui Nasdem Apes Usai Usung Anies Baswedan, Ternyata Ini Penyebabnya
"Satu perekonomian, setara harga, ini misi kita yang kita perjuangkan. Papua, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara," tutur Anies.
"Secara kilometer dari Jakarta jauh, tapi mereka tidak boleh merasakan harga yang berbeda. Ekonominya harus terintegrasi, kita merasa adanya ketimpangan," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty