Semenjak Dukung Anies Baswedan, Pengamat Sebut Nasdem Sedang Galau-galaunya, Ternyata Ini Penyebabnya
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi mengatakan Partai NasDem di koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah semakin terancam.
Ketegangan NasDem ada kaitannya dengan deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 nanti.
"Kalau saya bisa katakan dengan istilah anak muda, partai NasDem ini galau, galaunya sudah level 4," kata Ari Junaedi dikutip dari Kanal Youtube Official iNews pada Senin, (14/11/2022).
Baca Juga: Nasdem Terang-terangan Sebut Ingin Punya ‘Bandar’ untuk Mendukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Di sisi lain, berdasarkan pengamatannya, pasca pencapresan Anies Baswedan yang diusung NasDem, ternyata tidak kunjung mendapatkan calon pengantin pendamping Anies.
Ini menyebabkan, Koalisi Perubahan bersama calon mitra koalisi dari PKS dan Partai Demokrat batal digelar pada 10 November 2022 lalu.
Masing masing partai koalisi sibuk dengan memperebutkan kursi cawapres. Demokrat harga mati untuk AHY. Sedangkan PKS juga ngotot menyodorkan nama Aher, mantan Gubernur Jawa Barat untuk dipasangkan dengan Anies.
"Saya melihat tidak adanya kata sepakat dari koalisi perubahan," ujar dia.
Kondisi Nasdem sekaran pasca pengusungan Anies, justru tidak mendapat efek ekor jas. Sebab, dia melihat bahwa elektabilitas NasDem malah terbang bebas.
"Beberapa lembaga survei memprediksi NasDem tidak akan lolos parlemen di pemilu 2024. Ini alarm NasDem," tutur dia.
Terbaru, dalam perkembangannya tersebut, Ari Junaedi melihat bahwa pencapresan Anies bukan harga mati.
Tidak hanya dengan Jokowi, ketegangan itu turut berdampak kepada personal Surya Paloh sebagai ketum NasDem, yang terkesan sudah tidak mesra lagi dengan partai politik lain.
Mengenai hal tersebut, dia mendorong NasDem segera melakukan evaluasi, apakah langkah pencapresan Anies memang sesuai dengan strategi atau sebaliknya menjerumuskan NasDem ke jurang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty