Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Duet Prabowo-Ganjar, Eks Politikus Demokrat Ini Ingin NasDem dan Anies Baswedan Gagal di Tengah Jalan

        Dukung Duet Prabowo-Ganjar, Eks Politikus Demokrat Ini Ingin NasDem dan Anies Baswedan Gagal di Tengah Jalan Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menanggapi hasil survei dari IndoStrategi Research and Consulting, mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku termasuk bagian dari elemen yang berupaya mengawinkan pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

        Diketahui, dari hasil survei tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan dukungan 60,3 persen responden.

        Baca Juga: Saat Kampanye bak Macan Asia, Faizal Assegaf Sindir Pidato Prabowo di Forum Global: Mirip Kucing Kampung

        "Karena saya melihat ini menjadi solusi dari keterpecahan, keterbelahan politik yang sekarang terjadi. Saya juga orang yang bercita-cita untuk mengubur mimpi NasDem dan Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres secara resmi," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, belum lama ini.

        Menurut Ferdinand, jalan masih panjang. Saat ini masih tahap Capres-capresan, belum menjadi Capres secara resmi karena belum terdaftar di KPU. "Tapi saya adalah salah satu orang berhasrat dan berharap bahwa Anies Baswedan ini dan NasDem ini harus gagal mengusung calon," lanjutnya.

        Lebih lanjut dia katakan, dirinya sangat mengkhawatirkan nasib bangsa Indonesia akan makin terbelah, terlebih ketika Anies tetap maju.

        "Alasannya, saya pikir tak perlu jelaskan. Semua rakyat dan publik dengan telanjang bisa melihat apa yang terjadi terkait dengan politik identitas yang dilakukan oleh para pendukung Anies Baswedan," tandasnya.

        Ferdinand lanjut menekankan, alasan Anies harus dijegat karena faktanya tidak melarang para pendukungnya untuk berpolitik identitas. "Dan, kita lihat sekarang malah terus menggelorakan politik identitas," tandasnya.

        Soal peluang, Ferdinand melihat jika pasangan Prabowo-Ganjar benar-benar terjadi, Pilpres 2024 akan menghemat biaya. Menghemat perdebatan, perseteruan, sehingga risiko Pilpres yang akan makin membelah bangsa akan makin kecil.

        "Maka saya bilang bahwa pasangan Prabowo Ganjar ini menjadi solusi menyelesaikan Keterbelahan bangsa ini. Kenapa demikian, Prabowo-Ganjar maju, NasDem dan Anies gagal untuk maju, maka kelompok lain seperti KIB mengusulkan calon juga untuk maju menjadi lawan tanding dari Prabowo Ganjar," tambahnya.

        Jika Anies gagal maju, Ferdinand melihat keterbelahan Politik Nasional akan sangat rendah, dia berharap bangsa Indonesia ke depannya akan makin teduh.

        Baca Juga: Ruhut Sentil Anies yang Ngaku Diundang dalam Acara G20: Kapan Ga Benar Berhenti Berdusta?

        "Karena yang bertarung adalah sesama kelompok nasionalis. Biarkan saja kelompok-kelompok radikal ekstrem intoleran itu tidak sah ikut Pemilu kalau perlu. Karena mereka membuat demokrasi kita ini menjadi rusak dan barbar," pungkasnya.

        Sebelumnya, dalam survei IndoStrategi Research and Consulting bertajuk simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari tokoh-tokoh potensial yang akan maju di Pilpres 2024, Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas tertinggi.

        Dalam survei yang melibatkan 1.230 responden dengan kriteria penduduk Indonesia di atas 17 tahun atau yang memiliki KTP, pasangan Prabowo-Ganjar meraih hasil survei tertinggi dengan perolehan dukungan 60,3 persen responden. Adapun pengambilan datanya dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 27 Oktober-5 November 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: