Kredit Foto: Djati Waluyo
Setelah dua tahun penyelenggaraan International Oil and Gas (IOG) dilaksanakan secara virtual, tahun ini agenda tersebut akan dilaksanakan secara hybrid.
Chairman Organizing Committee IOG 2022, Mohammad Kemal mengatakan ajang IOG 2022 merupakan gelaran hybrid pertama setelah dua tahun sebelumnya acara dilakukan secara virtual.
Kemal menyebutkan ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara IOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition.
Baca Juga: Tingkatkan Iklim Investasi dan Perkuat Kolaborasi, SKK Migas Gelar Konvensi Internasional
"Hal ini linear dengan program-program pemerintah Indonesia dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan," ujar Kemal dalam konferensi pers, Selasa (15/11/2022).
Kemal mengatakan, konsep tersebut merupakan kesinambungan dari dua acara IOG sebelumnya.
Adapun target peserta tahun ini adalah sebesar 10.000 peserta online dan 1.000 peserta offline dengan jumlah pembicara mencapai lebih dari 120 pembicara.
"IOG 2022 menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD di tahun 2030," ujarnya.
Pasalnya, dalam acara ini, akan hadir para stakeholder dari berbagai institusi dan perusahaan industri migas yang memegang peranan penting dalam menentukan masa depan energi Indonesia.
SKK Migas berharap rangkaian pembahasan dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional dan transisi energi yang telah dilakukan oleh berbagai entitas dan asosiasi di sektor hulu migas, akan lebih ditajamkan lagi dalam kegiatan IOG 2022.
"Harapannya, di sisa tahun 2022 industri hulu migas sudah menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki dan menyiapkan peluang 2023 untuk dapat dijalankan lebih baik,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti