Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kolaborasi dengan KADIN Indonesia, ICDX Siap Ciptakan Ekosistem Perdagangan Karbon

        Kolaborasi dengan KADIN Indonesia, ICDX Siap Ciptakan Ekosistem Perdagangan Karbon Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan legacy program B20 Indonesia yaitu Carbon Centre of Excellence dengan menunjuk Indonesia Commodity Derivative Excange (ICDX) untuk memimpin practice sharing centre terkait perdagangan karbon.

        Carbon Centre of Excellence sendiri bertujuan untuk membantu sektor swasta dan publik dalam memetakan upaya mereka dengan standar global untuk memastikan bahwa strategi bisnis yang diambil berlandaskan pada climate-resilience. 

        Board Member of ICDX Group, Megain Widjaja mengatakan perdagangan karbon memainkan peran kunci dalam membantu dunia mencapai target emisi nol bersih dengan mendorong investasi dalam langkah-langkah mitigasi emisi Gas Rumah Kaca dan transisi energi.

        Baca Juga: Kembangkan Perdagangan Karbon, BEI Kolaborasi dengan IDCTA

        Sehingga program ini menjadi sangat penting untuk memastikan para pelaku industri memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam perdagangan karbon.

        “Tentunya kami sangat bangga dapat didapuk dan diberikan kepercayaan dalam menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan para pelaku bisnis untuk masuk atau meningkatkan aktivitas perdagangan karbon mereka dengan kisah sukses atau case study dari berbagai negara dan perusahaan,” ujar Megain dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (16/11/2022). 

        Megain mengatakan, practice sharing centre ini akan menghadirkan serangkaian sesi untuk berbagi pengalaman yang dilakukan oleh perusahaan dengan fokus untuk memasuki voluntary carbon market (VCM), hingga rencana dan regulasi pemerintah negara-negara G20 dalam mengembangkan pasar karbon domestik di masing-masing negara. 

        Hal tersebut sejalan dengan upaya KADIN Indonesia untuk mengupayakan pendanaan transisi hijau melalui mekanisme kerja sama voluntary carbon market dengan negara lain, agar perusahaan-perusahaan yang menghasilkan kredit karbon dapat memperoleh pendanaan untuk memperluas investasi atau kegiatan usaha rendah emisi dari penjualan kredit karbon tersebut di pasar karbon global.

        "Pasar atau perdagangan karbon dapat membuat mitigasi global lebih efisien dan terorganisir dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon," ujarnya. 

        Lanjutnya, pasar karbon memungkinkan mitigasi perubahan iklim dengan biaya lebih murah namun dengan dampak yang lebih besar. 

        "Carbon Center of Excellence diharapkan dapat membantu dunia bisnis memahami dan menavigasi perdagangan karbon dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bisnis. Termasuk dengan memetakan tantangan terkait pendanaan yang dibutuhkan," ungkapnya. 

        Sementara itu, Chair B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, B20 Indonesia memungkinkan bisnis dan pembuat kebijakan untuk mengatasi transisi energi sebagai salah satu masalah paling mendesak saat ini. 

        Menurutnya, melalui Carbon Center of Excellence sebagai salah satu Program Legacy B20, pihaknya bertujuan untuk memberdayakan bisnis untuk menghasilkan potensi pertumbuhan perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan karbon dan berbagi real practice.

        "Kerja sama dengan seluruh pihak yang terlibat dalam Carbon Centre of Excellence adalah cara untuk mendorong kolaborasi lintas negara yang didukung oleh berbagai pemimpin industri global dan organisasi multinasional yang berkontribusi dan untuk mendukung mitra," ujar Shinta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: