Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekadar 'Nyuwun Sewu', Pengamat Sebut Bertemu Gibran Bukan Agenda Prioritas Anies

        Sekadar 'Nyuwun Sewu', Pengamat Sebut Bertemu Gibran Bukan Agenda Prioritas Anies Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak analisis mengemuka merespons pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum lama ini. Ada yang menganggap pertemuan sarat dengan muatan politik, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya.

        Pengamat politik Karyono Wibowo termasuk yang menganggap pertemuan tersebut biasa saja, hanya basa-basi politik. Pertemuan di Solo itu, menurutnya, tidak membahas hal substansi.

        Baca Juga: Lampu Hijau untuk Anies Baswedan! PPP Sedang Pertimbangkan Dukung Dirinya dalam Pilpres 2024

        "Menurut saya sekadar basa basi politik. Pertemuan tersebut hanya gimmick politik, tidak ada hal substansi yang dibahas, tidak ada komitmen politik," ujar pria yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) saat dihubungi Republika, Rabu (16/11/2022).

        Pertemuan tersebut, dia melanjutkan, sekadar membentuk opini publik agar Anies tetap menjadi perbincangan di media. Ia menambahkan, agenda utama Anies adalah untuk acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo. Artinya, bertemu Gibran bukan agenda prioritas Anies.

        Ia menilai, Anies bertemu Gibran dalam istilah jawa hanya nyuwun sewu alias permisi karena Gibran sebagai Wali Kota Solo. "Justru menurut saya yang perlu dicermati bukan pertemuan Anies dengan Gibran, melainkan kehadiran Anies di acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh yang membawa misi politik untuk kepentingan politik 2024," ujarnya.

        Ia menilai Anies ingin mengambil ceruk pemilih di Solo yang menjadi basis nasionalis dan kandang banteng di Jawa Tengah. Namun, tidak mudah bagi Anies untuk 'menundukkan' Solo. Karenanya, Anies mencoba menggunakan teori 'makan bubur panas'.

        Dia awali dengan mendekati basis islam di Surakarta dan sekitarnya yang berpotensi bisa digalang lebih dulu, baru merambah ke yang lain. Dengan kehadiran Anies di acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, dia menambahkan, menjadi indikator bahwa Anies Baswedan akan menggunakan politik identitas sebagai strategi penggalangan dukungan.

        Baca Juga: Pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Tanpa ‘Udang Dibalik Batu’

        "Hemat saya, Anies sudah berusaha untuk menggeser personal branding-nya dengan melakukan reposisi imej ingin dipersepsikan sebagai sosok nasionalis dan moderat," katanya. Namun, ia menilai nampaknya masih menghadapi dilema karena kondisinya dilematis.

        Sebelumnya, Anies bertemu dengan Gibran, Selasa (15/11/2022). Keduanya sempat membahas masalah transportasi publik. Pertemuan dilakukan di salah satu hotel di Kota Solo, Jawa Tengah. Anies dan Gibran sarapan bersama sambil berbincang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: