Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NasDem Sebut Pemicu Politik Identitas Itu Ahok Bukan Anies, PDIP Langsung Ingat Kejadian Ini: Luka Kita Semua!

        NasDem Sebut Pemicu Politik Identitas Itu Ahok Bukan Anies, PDIP Langsung Ingat Kejadian Ini: Luka Kita Semua! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyinggung Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang memang dikenal berseberangan dengan Anies Baswedan. Ia menyebut sosok Ahok penyebab munculnya politik identitas.

        Hal ini dikaitkannya dengan Pilkada DKI Jakarta 2016 lalu. Padahal, dulunya NasDem diketahui mendukung Ahok sebelum 2022 ini mencapreskan Anies Baswedan.

        Baca Juga: Gibran Diapresiasi Usai Bertemu Anies Baswedan: Dia Tak Terpengaruh Suara Kebencian yang Digelorakan Ahok dkk.

        "Lahirnya pemilihan Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktornya bukan Anies tapi Ahok, orang Kristen, China mengutip ayat Al-Quran, berangkatnya dari situ, yang menafsirkan ayat semaunya, di sini titik tolaknya," kata Gus Choi.

        Menurutnya, bukan Anies dan pendukungnya yang memunculkan soal politik identitas, namun hal itu berasal Ahok sendiri.

        Sehubungan dengan hal tersebut, politisi PDIP Deddy Sitorus menyebut bahwa Anies Baswedan tak pernah meminta maaf soal penggunaan polarisasi berbasis agama ketika kampanye Pilgub silam.

        Baca Juga: Pesan Sang Mentor Politik ke Ahok, 'Rakyat Butuh Kamu, Rakyat Perlu Dibantu dan Jangan Lihat Suku dan Agamanya Apa'

        Dia pun menyinggung Anies tak minta maaf karena pendukungnya melarang orang disalatkan hanya karena mendukung Ahok kala itu.

        "Tidak pernah Anies sekalipun maju ke depan publik mempermasalahkan penggunaan yang over-utilize soal-soal identitas di dalam kampanye Pilgub," tutur Deddy dalam program Indonesia Lawyers Club.

        "Tidak pernah satu kalipun, ketika orang tidak bisa disolatkan karena memilih Ahok dan sebagainya. Itu luka bagi kita semua," lanjutnya.

        Menurut Deddy, hal ini tak cuma perkara sosok Anies, namun juga hal yang merepresntasikan dirinya selama ini.

        Baca Juga: Demi Jadi Presiden Terbaik, Refly Harun Sebut Anies Baswedan Harus Berani Hadapi Serangan: Kalau Misalnya Anies...

        "Ini bukan soal Anies semata, ini soal hal yang direpresentasikan. Itu yang menjadi persoalan bagi banyak orang termasuk saya," ungkap Deddy.

        Deddy menyampaikan bahwa dirinya berhak mempersoalkan sosok Anies karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak pernah minta maaf di depan publik karena pendukungnya.

        Baca Juga: Masih Saja Senggol Anies Soal Jadi Pembicara G20, Ruhut Sitompul Digeruduk Netizen: Pantes Kau Diledek Rocky Gerung

        Lebih lanjut, Deddy menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh pendukung Anies saat adanya perbedaan pilihan politik membekas di benak orang.

        Sehingga, Anies disebut masih dilabeli politik identitas karena sikap dan tingkah pendukungnya di masa lampau.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: