Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Momen Riuh Peserta Muktamar ke-48 Sambut Hangat Salam Muhammadiyah dan NU

        Momen Riuh Peserta Muktamar ke-48 Sambut Hangat Salam Muhammadiyah dan NU Kredit Foto: Humas Wapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 resmi ditutup oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Karangasem, Kecamatan Leweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).

        Ada peristiwa menarik pada acara yang telah menunjuk Prof. Dr. Haedar Nashir sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 tersebut, yaitu Wapres secara beriringan mengucapkan salam penutup dari dua Organisasi Massa (ormas) Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

        Baca Juga: Wapres Kenang Pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan sebagai Tokoh Pembaru

        Peristiwa dimulai saat Wapres telah sampai pada akhir pidatonya. "Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai semua ikhtiar yang kita lakukan," kata Wapres dalam kalimat penutup sambutannya.

        Kemudian, Wapres melanjutkan dengan salam penutup khas di kalangan Muhammadiyah yang memiliki arti 'Pertolongan datang dari Allah dan kemenangan itu sudah dekat, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman'. "Nashrun minallahi wa fathun qarib wa basyiril mu’minin," ujar Wapres.

        Tidak lama, Wapres lalu meneruskan kalimat penutupnya dengan menyebutkan kalimat yang lazim digunakan oleh warga Nahdlatul Ulama, yaitu wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq. Kalimat tersebut memiliki arti 'Allah adalah zat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya'.

        "Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Wapres.

        Sontak hal tersebut disambut dengan riuh tawa kehangatan dan tepuk tangan para peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Ini juga menjadi penanda toleransi dan kerukunan yang ada di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: