Kisah Orang Terkaya: Arthur Dantchik, Miliarder yang Hobi Judi Sekaligus Investor Induk TikTok ByteDance
Salah satu orang terkaya di dunia, Arthur Dantchik adalah salah satu pendiri Susquehanna International Group (SIG), perusahaan perdagangan terbesar dan tersukses di Wall Street.
Dantchik menerima BA dalam Biologi dari State University of New York di Binghamton pada tahun 1979 dan menghadiri Arizona State University untuk studi pascasarjana di bidang Psikologi.
Dantchik dan teman sekamarnya, Jeff Yass, mendirikan SIG bersama sahabatnya dari Queens' Bayside High School, di SUNY Binghamton itu pada akhir 1970-an. Sebelum mendirikan Susquehanna pada tahun 1987, Dantchik pindah bersama Yass ke Las Vegas untuk menjadi penjudi profesional.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Ashwin Dani, Pewaris Raksasa Cat yang Terkenal di Seluruh Dunia
Hari ini, Dantchik menjadi seorang direktur pelaksana yang membantu merekrut dan melatih para pedagang menggunakan turnamen poker. Trader Susquehanna telah memenangkan 3 gelang World Series of Poker.
Selain itu, Susquehanna telah berinvestasi di ratusan perusahaan swasta di seluruh dunia, termasuk induk TikTok ByteDance, perusahaan induknya yang paling berharga berdasarkan laporan Forbes.
Operasi SIG meluas ke Amerika Utara, Eropa, dan Asia, pada dasarnya memperdagangkan semua produk keuangan dan kelas aset yang terdaftar.
Kantor pusat SIG berada di Bala Cynwyd, pinggiran barat Philadelphia, Pennsylvania, AS, dan kantor pusatnya di Eropa berada di IFSC, Dublin, Irlandia. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 1.900 orang di kantor-kantor di seluruh Amerika Utara (New York City, Chicago, San Francisco, Philadelphia, Boca Raton, Stamford), Australia (Sydney), Eropa (Dublin, London) dan Asia (Shanghai, Beijing, Hong Kong, Tokyo, Singapura). SIG adalah salah satu perusahaan terbesar di Lower Merion Township.
Sejak 2016, perusahaan telah membangun meja perdagangan Bitcoin yang sekarang diperluas untuk mencakup 500 kliennya, menurut New York Times. Susquehanna akan memperdagangkan berjangka yang terkait dengan harga Bitcoin, dan memungkinkan pelanggan untuk membeli dan menjual Bitcoin dan mata uang kripto lainnya seperti Ethereum dan Bitcoin Cash.
Langkah ini mengikuti asumsi perusahaan bahwa Bitcoin sebagian besar akan digunakan untuk menantang emas sebagai komoditas langka dalam waktu dekat, dan pada akhirnya akan mengubah layanan keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: