Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Resesi? Begini Strategi SGN Pertahankan Gula Nasional

        Resesi? Begini Strategi SGN Pertahankan Gula Nasional Kredit Foto: SGN
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Guna mencapai swasembada gula nasional dan bertahan saat resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi di tahun 2023 mendatang, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terus menggenjot kinerjanya serta memperkuat kerja sama antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

        Salah satu yang dilakukan subholding PTPN Group ini ialah menggandeng Perum Perhutani dalam memenuhi kebutuhan lahan untuk mendukung produksi gula nasional. Direktur Utama SGN, Aris Toharisman, menjelaskan, kerja sama tersebut merupakan sinergi antar-BUMN yang salah satunya adalah mendukung pelaksanaan Agroforestri Tebu Mandiri (ATM) Perhutani.

        Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Lahan dan Bahan Baku Tebu, SGN Gandeng Perhutani

        "Pencapaian swasembada gula nasional membutuhkan kolaborasi semua pihak, salah satunya dengan Perhutani melalui program ATM. SGN terus bersinergi dengan Perhutani dalam pengembangan ATM melalui pendampingan, penyediaan benih unggul, dan dukungan teknis lainnya agar produktivitas ATM terus meningkat sehingga memenuhi kebutuhan bahan baku tebu yang berkualitas," jelas Aris dalam keterangan resmi pada Warta Ekonomi di Surabaya, sore kemarin.

        Dia mengatakan, pendampingan program ATM akan dilakukan oleh SGN melalui Pabrik Gula Pangkah. "Kami berharap sinergi ini nantinya sebagai salah satu suplai bahan baku tebu di musim giling 2023 nanti," ujarnya.

        Menanggapi hal itu, Asisten Deputi Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto, menyambut baik langkah SGN PTPN dalam mempertahankan gula nasional. Hal ini juga mengantisipasi datangnya resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi di tahun 2023.

        "Sinergi Perhutani dengan SGN PTPN Group melalui program ATM memenuhi kebutuhan lahan tebu agar kita bisa mencapai swasembada gula nasional ke depannya," tegas Rachman Ferry Isfianto.

        Di sisi lain, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengungkapkan bahwa program Agroforestri Tebu Mandiri di KPH Balapulang seluas 410 hektare di BKPH Margasari dan BKPH Larangan. Hingga saat ini, kata Wahyu, sudah dilakukan pekerjaan tanam tebu di lahan seluas 261 hektare dan seluas 149 hektare akan diselesaikan tanam akhir pada bulan Desember nanti.

        "Agroforestri tebu mandiri terus dilakukan di berbagai KPH Perhutani guna mendukung Pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula, kebutuhan lahan tebu sekitar 700 ribu hektare, dan salah satunya akan dipenuhi dengan program ATM," ungkap Wahyu.

        Sekadar informasi, SGN merupakan konsolidasi dan integrasi bisnis gula Perkebunan Nusantara yang mengelola 36 pabrik gula di Indonesia sebagai bagian dari program Pemerintah dalam mencapai swasembada gula konsumsi dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: