Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Enggartiasto Lukita dan Siswono Yudohusodo ‘Cabut’ dari Nasdem Karena Lebih Pilih Ganjar Pranowo

        Enggartiasto Lukita dan Siswono Yudohusodo ‘Cabut’ dari Nasdem Karena Lebih Pilih Ganjar Pranowo Kredit Foto: Dokumen Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu hengkangnya politisi senior Partai Nasdem Enggartiasto Lukita dan Siswono Yudo Husodo mencuat ke publik. Keduanya diisukan berbeda sikap politik terkait calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 oleh Nasdem.

        Keduanya dikabarkan lebih mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk diusung Nasdem. Sementara Surya Paloh telah memutuskan mengusung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai jagoan partainya di Pilpres 2024.

        Mengenai isu ini ternyata ditepis politisi Nasdem, Bestari Barus. Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI itu menyatakan, hingga saat ini, seluruh fungsionaris Nasdem patuh pada keputusan Surya Paloh. 

        Baca Juga: Jika Benar Kader Senior Cabut dari Partai Imbas Deklarasi Anies Baswedan, Pengamat Sebut NasDem Makin Tersudut: Duitnya Berkurang!

        "Ya kalau ada perbedaan (pandangan soal capres) pasti ada pernyataan dari para pihak. Ini kan enggak ada. Artinya, manut lah. Ikut dalam barisan itu. Misalnya karena kesibukan kemudian tidak terlihat di lapangan, itu lain cerita. Namanya orang sibuk," katanya, Kamis (24/11/2022). 

        Tetapi hingga hari ini, baik Enggartiasto maupun Siswono Yudohusodo tak pernah mengeluarkan pernyataan apapun terkait dengan isu hengkang keduanya.

        Dia mengatakan, di internal Nasdem, isu soal hengkangnya dua tokoh senior itu juga tak pernah jadi topik pembicaraan. 

        "Enggak pernah kita bicarakan. Itu kan kalau tetap berada di Nasdem atau tidak tergantung personalnya. Jadi, selama kita setiap hari di Nasdem tower, tidak pernah kita bicarakan itu, karena memang tidak ada," katanya. 

        Baca Juga: Pesona Anies Baswedan Bikin Kandidat Lain Ketar-ketir! Sudah Ada Enam Partai yang Jadi 'Pendukung!', Refly Harun: NasDem, PKS, Demokrat…

        Dia menegaskan, setiap politisi yang memutuskan bergabung dengan partai politik punya tanggung jawab moral untuk menyatakan bergabung ataupun keluar dari partai itu. 

        "Setiap orang yang ingin keluar dari partai manapun punya tanggung jawab moral sekurang-kurangnya untuk menyatakan secara terbuka ke publik apakah dengan surat atau verbal. Selama itu tidak ada maka apa yang berseliweran di publik, maka itu kategori tidak benar," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: