Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Strategi Pemerintah Hadapi Kenaikan Inflasi dan Suku Bunga di Sektor Properti

        Ini Strategi Pemerintah Hadapi Kenaikan Inflasi dan Suku Bunga di Sektor Properti Kredit Foto: Kementerian PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sektor properti dalam negeri diyakini masih tumbuh positif pada tahun depan. Meski demikian ancaman resesi, tingginya inflasi ketidakpastian global dikhawatirkan berpengaruh pada daya beli masyarakat.

        Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, inflasi perumahan yang terus naik dan kebijakan UMP 2023 yang ditetapkan max 10%, dikhawatirkan dapat mendorong kenaikan inflasi lebih tinggi.

        Hal ini membuat pemerintah harus membuat strategi perumahan dengan mencari titik keseimbangan antara sisi pasokan dan permintaan melalui pengendalian harga jual dan besaran bantuan pembiayaan perumahan. Baca Juga: Secara Keseluruhan, Kinerja Sektor Properti 2022 Tunjukkan Tren yang Membaik

        “Tren inflasi dan suku bunga yang terus terus naik, menjadikan strategi pemerintah dalam mendorong demand side dan supply side menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan  sektor poperti,” ujar Herry di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

        Menurut Herry, untuk menjawab tantangan industri perumahan tahun 2023, pemerintah bersama stakeholder ekosistem terkait akan melakukan optimalisasi dalam mendongkrak kapasitas pembiayaan perumahan.

        "Dari sisi pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR akan melakukan perencanaan program dan anggaran pembiayaan perumahan, melakukan mitigasi risiko terhadap isu kualitas bangunan dan ketepatan sasaran, penyiapan program pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sektor formal dan informal dan menciptakan ekosistem pembiayaan perumahan yang kondusif," pungkasnya.

        Sedangkan dari BP Tapera, pemerintah mengharapkan optimalisasi penyaluran FLPP, optimalisasi skema pembiayaan perumahan bagi MBR sektor formal dan informal, meningkatkan kerja sama dengan lembaga Bank Penyalur untuk memperluas layanan serta efisiensi pengelolaan dana Tapera dan dana FLPP. Baca Juga: Bidik Zero Backlog di 2045, BTN: Saatnya Program 10 Juta Rumah

        "Sementara dari Bank Pelaksana seperti Bank BTN, pemerintah berharap meningkatkan partisipasi dalam program pembiayaan pemerintah kepada MBR, meningkatkan pelayanan dan efisiensi pembiayaan perumahan kepada MBR dan non MBR dan menerbitkan pembiayaan perumahan yang terjangkau," tutupnya.

        Adapun untuk mendongkrak pertumbuhan, pemerintah kembali memberikan bantua rumah bersubsidi untuk MBR. Pada tahun 2023 total target penyaluran bantuan subsidi perumahan sebanyak 274.924 unit senilai Rp34,17 triliun yang bersumber dari APBN sebesar Rp29,53 triliun dan dana masyarakat Rp4,64 triliun. Sedangkan untuk KPR FLPP pemerintah menaikkan dana subsidinya menjadi sebanyak 220.000 unit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: