Relawan Jokowi Gelar Aksi Akbar di GBK, Rocky Gerung Sebut Istana Mulai Ketar-ketir: Ini Reaksi terhadap Blusukan Anies
Acara Nusantara Bersatu yang digelar oleh relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11/2022), masih menjadi perhatian publik. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai kurang bermanfaat, apalagi saat ini Indonesia masih berduka lantaran musibah gempa bumi Cianjur.
Sebelumnya, Pengamat Politik kenamaan Rocky Gerung pun ikut menyoroti rencana aksi ini. Ia menilai perbincangan perpanjangan masa jabatan sebenarnya sudah mengalami penurunan.
"Itu sebetulnya soal perpanjangan itu sudah surut, makanya kita lihat Musra (Musyarawarah Relawan Jokowi) itu semakin dikit," ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Minggu (26/11/22).
Atas dasar itu, Rocky melihat acara besar-besaran di Gelora Bung Karno (GBK) tersebut muncul karena ada faktor lain sehingga Jokowi harus turun tangan.
Baca Juga: SBY Nggak Pernah Endorse Capres karena Lebih Negarawan, Demokrat Kritik Sikap Jokowi: Tidak Etis!
Menurut Rocky, pertemuan yang dihadiri Jokowi tersebut adalah respons atas makin kuatnya suara perlawanan dari kubu oposisi yang dibawa oleh sosok Anies Baswedan.
"Tetapi begitu Anies beredar ke seluruh Indonesia, cemas lagi istana. Jadi ini reaksi terhadap blusukan Anies yang diterima gegap gempita," tambah Rocky.
Menurut Rocky, istana mulai sadar betapa "berbahayanya" Anies bagi kelangsungan kekuasaan mereka, padahal Anies baru memulai kunjungannya setelah menuntaskan tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Faktor relawan Anies yang bahkan datang dari kader-kader partai penguasa juga dinilai Rocky sebagai modal berharga Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Bagi istana dia bisa hitung yang disebut efek berantai ini, kalau sudah separuh Indonesia itu diasuh relawan Anies ya sudah pemilu selesai sebetulnya, ini euforia susah dipahami," ujar Rocky.
Rocky bahkan berujar dengan kekuatan relawan Anies yang terus tumbuh, calon-calon yang Jokowi punya untuk memastikan kekuasaannya masih terus berlanjut akan mengalami kesulitan sendiri menghadapi eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Orang menganggap ya mau siapa kek Calon Jokowi yang pokoknya Anies tak ada lawannya dan itu yang kan ditularkan oleh yang disebut Voluntarisme atau kesukarelaan politik ini. Sementara di sisi Jokowi kesukaraelaan itu membutuhkan dana, uang, panitia, dan poster kan itu tertinggal, Anies tanpa Poster ke mana-mana orang sudah ikut," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: