Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Dirundung Bencana, Habib Bahar Semprot dari Presiden, Menteri, Polisi hingga Ulama: 'Ada Kera-Kera Bersorban Jual Akhirat'

        Indonesia Dirundung Bencana, Habib Bahar Semprot dari Presiden, Menteri, Polisi hingga Ulama: 'Ada Kera-Kera Bersorban Jual Akhirat' Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Habib Bahar bin Smith mengetengahkan isu bencana alam seperti gempa bumi dan musibah lainnya yang tiada henti menimpa Indonesia.

        Menurutnya, hal itu terjadi karena kemaksiatan telah merajalela di mana-mana. Semua dari kita, katanya, harus intropeksi diri perihal tindakan dan dosa apa yang telah diperbuat.

        "Ada tiga hal penyebabnya: perzinahan, khamar (sesuatu yang memabukan), dan musik-musik yang membuat lupa kepada Allah SWT, kalau tiga hal ini yang merajalela maka apa kata Allah?

        'Wahai bumi guncanglah mereka, goyanglah mereka. Apabila mereka bertaubat setelah engkau berguncang yakni setelah adanya gempa bumi, orang-orang bertobat. Wahai bumi berhentilah berguncang kalau mereka bertobat, kalau mereka kembali kepadaku,' kutip Habib Bahar.

        "Oleh karenanya saudara-saudara, apabila ada gempa bumi di mana-mana, ada tanah longsor, ada bala, musibah, bencana kebakaran, jangan engkau bertanya kepada Allah," terang Habib Bahar.

        Menurutnya, segala bencana itu adalah hasil dari kemaksiatan dan kelalaian umat manusia kepada Allah.

        "Apa-apa yang menimpa bencana itu akibat kerusakan-kerusakan yang kalian lakukan dengan tangan kalian. Tanyakan kepada diri kalian, tanyakan kepada pemuda-pemud, tanyakani kepada ulama, para ustadz, tanyakan kepada pejabat, polisi, menteri, presiden.

        "Tanyakan kepada aparatm maksiat apa yang telah dilakukan? Dosa apa yang telah kita lakukan, ketaatan apa yang telah kita tinggalkan sehingga mengundang bala dari Allah," teriaknya.

        "Kita tanyakan kepada pemerintah perbuatan dosa dan maksiat apa yang telah dilakukan. Banyak ulama, ustadz, kyai kita. Ini gak sedikit. Kenyataan payah ulamanya, ustadnya, kiainya jadi ulama-ulama kontrak saudara-saudara. Jadi ulama-ulama amplop, jadi kera-kera bersorban, jadi orang-orang yang menjual agama, menjual akhirat demi kebutuhan dunia," sindirnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: