UI dan YIMP Kolaborasi Pulihkan Cianjur Pascagempa melalui Pemberdayaan Sekolah dan Kader Kesehatan
Kredit Foto: Istimewa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Kolaborasi Aksi Pulih: Pemberdayaan Kader dan Sekolah untuk Percepatan Rehabilitasi Pasca Gempa Cianjur” di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kegiatan ini berlangsung sejak Juni hingga November 2025 dengan dukungan Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia (DPIS UI).
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UI dalam memperkuat peran akademisi untuk pemberdayaan masyarakat pascabencana melalui pendekatan lintas sektor. Program dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat Cianjur pascagempa tahun 2022, di mana diperlukan kolaborasi antara sekolah, pesantren, dan lembaga kesehatan untuk membangun ketangguhan komunitas dalam menghadapi kondisi darurat.
Program ini diketuai oleh Ns. Indah Permata Sari, Sp.Kep.Kom dari FIK UI, berkolaborasi dengan Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP), yayasan sosial keagamaan di bawah PT Pamapersada Nusantara, dan Yayasan Gen Tangguh sebagai mitra lokal. Kegiatan ini juga melibatkan dukungan dari Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan Cugenang.
Baca Juga: Tinggal di Negara Langganan Gempa, Allianz Utama Tekankan Pentingnya Memiliki Asuransi Properti
Fokus utama kegiatan adalah pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Ma’had Abdullah Ibnu Abbas, serta peningkatan kapasitas santri dan masyarakat melalui pelatihan kader Posbindu dan Poskestren.
Rangkaian kegiatan mencakup pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), pemeriksaan kesehatan dasar untuk masyarakat sekitar, edukasi pencegahan penyakit tidak menular dan gaya hidup sehat, serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada santri di sekolah dasar melalui media permainan edukatif yang dirancang tim pengabdi. Selain itu, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin serta edukasi pencegahan anemia bagi santri putri tingkat SMP.
Sebanyak 82 warga serta 150 santri (SD, SMP, dan mahasiswa) terlibat aktif dan menjadi penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.
Ketua tim, Ns. Indah Permata Sari, Sp.Kep.Kom, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas sekolah dan pesantren dalam meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat peran dan kolaborasi antara pesantren dan masyarakat dalam membangun kemandirian kesehatan, baik bagi warga internal maupun masyarakat sekitar. Kami berharap pesantren dapat menjadi tim siaga yang siap beraksi dalam kondisi darurat seperti bencana gempa 2022 lalu. Selain itu, inisiatif ini menjadi cikal bakal pembentukan Poskestren sebagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM),” ujarnya.
Ketua YIMP, Jose O. Azmiral, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan masyarakat pascagempa dan peningkatan kapasitas kader kesehatan berbasis pesantren.
“Kolaborasi antara YIMP dan tim Pengmas UI diharapkan dapat mempercepat upaya pemulihan sekaligus meningkatkan kapasitas santri dan kader kesehatan masyarakat. Kami percaya pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ketangguhan komunitas,” kata Jose.
Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi, lembaga sosial, dan masyarakat lokal dalam membangun ketangguhan sosial dan kesehatan masyarakat berbasis kearifan lokal. Melalui kegiatan edukatif, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan, program ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement