Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buka-bukaan Khawatir Jika Ganjar Pranowo Sukses Jadi Next Jokowi, Elite Megawati: Kami Enggak Mau...

        Buka-bukaan Khawatir Jika Ganjar Pranowo Sukses Jadi Next Jokowi, Elite Megawati: Kami Enggak Mau... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Masinton Pasaribu buka-bukaan mengungkap ketakutannya melihat skenario Ganjar Pranowo sukses menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

        Dirinya mengatakan hal tersebut didasari adanya kemungkinan bahwa gubernur tersebut bisa melengserkan trah Soekarno dalam PDI Perjuangan.

        Baca Juga: Waduh! Kubu Megawati Suruh Jokowi Tinggalkan Relawannya, Loyalis Tajam Membalas: Dia Tak Memahami...

        Hal tersebut sendiri pernah terlihat dari bagaimana nasib dari Partai Golkar yang bisa dikuasai oleh Jusuf Kalla saat menjadi wakil presiden.

        "Kita tahu bahwa JK (Jusuf Kalla) pernah terlempar dari Golkar. Tapi ketika jadi Wakil Presiden jadi ketua umum. Jadi siapapun yang menjabat sepertinya sangat mudah men-take over (mengambil alih) parpol. Saya menangkap pesan dari Bu Mega, jika Ganjar naik akan mengahabisi trah Soekarno?" tanya Refly Harun yang dikutip pada Kamis (26/5).

        "Sebenarnya yang khawatir bukan Bu Mega, tapi kami kader. Kader selalu berkepentingan agar partai ini tetap dengan trah Bung Karno, karena itu adalah roh dari ideologi perjuangan kami," jawab Masinton.

        Masinton juga mengatakan bahwa kader PDIP tidak menginginkan ada sosok lain yang mengambil alih PDIP.

        "Kami enggak mau tuh ujug-ujug muncul yang lain, yang enggak punya sejarah dengan Bung Karno tau-tau mau (nyapres). Katakan nih, karena punya kuasa, punya modal men-take over (mengambil alih) ini, enggak bisa," ujar dia.

        Baca Juga: Kebijakan Era Anies Baswedan Menghilang, Misi Utama Heru Budi Hartono Dipertanyakan: Nyatanya...

        Pasalnya, kata dia, PDIP memiliki sejarah yang sulit, khususnya untuk mengembalikan trah Soekarno yang mana embrionya dari Partai Nasional Indonesia (PNI).

        "Kalau kita lihat tonggak republik ini PDI. Kalau kita runut dari PNI, Bung Karno dengan ide merdekanya," ujar dia.

        "Dan ketika PDI sudah difusikan, muncul yang namanya Bu Mega yang menjadi dorongan akar rumput saat itu untuk ada kongres di Surabaya, sampai mengeskalasi 20 Juni 1996, itu sebagi bagaian dari proses perlawan rezim itu berpuncak sampai ke 98," sambungnya.

        Baca Juga: Kumpul-kumpul Relawan Jokowi Banyak Dapat Kecaman, Gibran Rakabuming: Orang Cuman Silahturahmi Aja

        Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan melawan jika muncul sosok di luar trah Soekarno.

        "Sejarah partai ini sejarah perebutan, dan ini dioperasi dari lama. Jadi kami enggak bisa begitu. Jadi kami akan melawan, kader di akar rumput akan melawan," pungkasnya.

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Menurutnya, ciri pemimpin tersebut terlihat dari dari penampilan dan wajahnya.

        "Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Itu kelihatan dari penampilannya itu kelihatan," kata Jokowi di acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).

        Jokowi berkata, pemimpin yang memikirkan rakyat banyak kerutan di wajahnya. Selain itu, rambut pemimpin tersebut berwarna putih.

        Baca Juga: Lihat Suksesnya Manuver Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Dibuat Tak Tenang!

        "Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: