- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Banyak Program Anies Disetop, Begini Keresahan Muhammad Idris: Khawatir Heru Merupakan Antitesa Kepemimpinan Anies
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Idris mulai mempertanyakan konsep pembangunan oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Sebab, sejumlah program pembangunan di Jakarta dalam APBD 2023 telah hilang.
"Pembuatan sumur resapan, jalur sepeda, serta program lainya yang sudah dijalankan oleh Gubernur Anies untuk pembangunan Jakarta, banyak yang dihilangkan pada 2023 nanti," ujar Idris, Senin (28/11/2022).
Baca Juga: Soal Heboh Tarif Kampung Bayam, Loyalis Ganjar Tuding Anies Hanya Pedulikan Sudirman-Thamrin
Idealnya, sambung Idris, menghilangnya program Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan, dibarengi dengan program pembangunan lainnya. "Nyatanya tidak ada program pengganti dari program yang dihilangkan," papar dia.
Anggota Fraksi NasDem Dapil Pulau Seribu itu menduga, kepemimpinan Heru di Jakarta tidak memiliki konsep yang jelas. "Saya khawatir jika Heru merupakan antitesa dari kepemimpinan Anies di Jakarta," kata dia.
Idris mengungkapkan bahwa program pembuatan sumur buatan tidak lagi masuk dalam APBD DKI Jakarta 2023. Hal itu itu terungkap dalam rapat komisi yang digelar DPRD dengan eksekutif.
"Mungkin Pj Gubernur tidak sejalan dengan Gubernur Anies. Kalau pun ada saat ini hanya sebagai pilot project saja di APBD DKI 2023 dengan anggaran Rp1 milar," tandas dia.
Padahal, sambung Idris, pembuatan sumur resapan sangat efektif dalam mengurangi banjir di Jakarta. Dengan perubahan iklim dan alam yang terjadi, pembuatan sumur resapan dinilai efektif sehingga bisa menampung air hujan.
"Selama ditempatkan pada posisi yang tepat, pasti memiliki dampak yang baik dan masyarakat Jakarta merasakan hal itu. Saat ini bila terjadi genangan pascahujan cepat surut," beber dia.
Untuk Pulau Seribu, Idris menilai, mengalami perubahan di era kepemimpinan Anies Baswedan. "Nah di era Heru ada sejumlah PR (pekerjaan rumah-red). Khususnya dalam penanganan rob. Sebab banjir rob disebabkan oleh air hujan yang turun serta kenaikan air laut. Ini tentunya menjadi PR berat yang harus diatasi oleh Pj Gubernur," ucap dia.
Dalam hal penghilangan jalur khusus sepeda, Idris mengkritik kebijakan Pemprov DKI yang tidak lagi meneruskan program tersebut.
"Masyarakat banyak yang merasakan kepuasan dengan adanya jalur sepeda. Kenapa dihilangkan? Dengan upaya menghilangkan program pembangunan yang sudah berjalan, saya kira Heru sudah melakukan pemborosan anggaran karena yang sudah dikerjakan dan tidak diteruskan berdampak pada sia-sianya anggaran yang sudah dipakai. Heru harusnya berpikir objektif, kalau memang itu baik hasilnya teruskan. Jika tidak baik tinggalkan," tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: