Relawan Dipelihara Sampai Ada yang Siap Perang ke Rakyat yang Beroposisi, Refly Harun Pertanyakan Netralitas Jokowi di 2024, Simak!
Nama Benny Rhamdani mendadak jadi sorotan tajam setelah geger video di mana ia berhadapan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meminta izin untuk tempur lapangan melawan pengkritik pemerintah.
Mengenai ulah Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menilai status Jokowi yang sudah menang dua kali di Pilpres juga menurut Refly harusnya sudah mematikan langkah relawan. Hal ini karena tak ada lagi yang harus diperjuangkan untuk bisa merebut atau mempertahankan kekuasaan.
“Relawan ini penting untuk pemenangan tetapi ketika sudah selesai apalagi? itu kan aneh rasanya, Untuk pemenangan politik sudah nggak perlu lagi,” ungkap Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (29/11/22).
Terkait apa yang disampaikan oleh Benny menurut Refly adalah gambaran dari mentalitas para relawan Jokowi yang masih sibuk bermanuver meski Jokowi sendiri tak bisa lagi berkontestasi.
Ia pun menyayangkan sampai saat ini Jokowi malah memlihara para relawannya.
“Ini agak memprihatinkan ketika mentalitas relawan ini begini jadinya. Berkali-kali saya mengatakan harusnya Presiden Jokowi tidak memelihara relawan,” tambah Refly.
Karena normalnya Jokowi sudah tak punya kepentingan lagi tetapi masih bermanuver dengan para relawannya, maka timbul pertanyaan mengenai apa yang Jokowi inginkan, hal ini mengerucut pada pertanyaan etik mengenai netralitas seorang Jokowi.
“Presiden dari awal harus diminta berlaku atau memperlihatkan netralitas dalam pilpres atau pemilu kedepan,” imbuhnya.
“Subjektivitas dari seorang presiden bisa menggangu governance pemilu karena nanti mereka berpikir Presiden memberikan petunjuk padahal tidak menunjukkan apa-apa, presiden hanya punya preferensi, tapi kalau Presiden yang pada akhirnya memang punya petunjuk ya itu sesuatu yang kita khawatirkan yang akan mengganggu pemilu jujur dan adil,” jelasnya.
Karenanya, penting bagi Jokowi untuk tidak berpihak ke salah satu calon agar pemilu tetap berjalan jujur dan adil.
“Kita tahu kebutuhan saat ini untuk menciptakan pemilu yang damai, karena itu seklai lagi Preisden Jokowi tidak berpihak ke salah satu calon untuk menjaga pemilu jujur dan adil” ungkpanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto