Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Relawan Dipelihara Sampai Ada yang Siap Perang ke Rakyat yang Beroposisi, Refly Harun Pertanyakan Netralitas Jokowi di 2024, Simak!

        Relawan Dipelihara Sampai Ada yang Siap Perang ke Rakyat yang Beroposisi, Refly Harun Pertanyakan Netralitas Jokowi di 2024, Simak! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nama Benny Rhamdani mendadak jadi sorotan tajam setelah geger video di mana ia berhadapan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meminta izin untuk tempur lapangan melawan pengkritik pemerintah.

        Mengenai ulah Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menilai status Jokowi yang sudah menang dua kali di Pilpres juga menurut Refly harusnya sudah mematikan langkah relawan. Hal ini karena tak ada lagi yang harus diperjuangkan untuk bisa merebut atau mempertahankan kekuasaan.

        Baca Juga: Anies Baswedan Bukan Orang Indonesia Asli Jadi Nggak Bisa Nyapres, Omongan Rocky Gerung Bikin Auto Mingkem: Siapa Orang Indonesia Asli?

        “Relawan ini penting untuk pemenangan tetapi ketika sudah selesai apalagi? itu kan aneh rasanya, Untuk pemenangan politik sudah nggak perlu lagi,” ungkap Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (29/11/22).

        Baca Juga: Pentolan Relawan Terang-terangan di Depan Jokowi Mau Perang dengan Kubu Lawan, Refly Harun Nggak Main-main: Maksudnya Apa?!

        Terkait apa yang disampaikan oleh Benny menurut Refly adalah gambaran dari mentalitas para relawan Jokowi yang masih sibuk bermanuver meski Jokowi sendiri tak bisa lagi berkontestasi.

        Ia pun menyayangkan sampai saat ini Jokowi malah memlihara para relawannya.

        “Ini agak memprihatinkan ketika mentalitas relawan ini begini jadinya. Berkali-kali saya mengatakan harusnya Presiden Jokowi tidak memelihara relawan,” tambah Refly.

        Karena normalnya Jokowi sudah tak punya kepentingan lagi tetapi masih bermanuver dengan para relawannya, maka timbul pertanyaan mengenai apa yang Jokowi inginkan, hal ini mengerucut pada pertanyaan etik mengenai netralitas seorang Jokowi.

        Baca Juga: Kabar 'Buruk' Bagi Jokowi, Anies Baswedan Punya Kekuatan yang Nggak Main-main! Rocky Gerung Blak-blakan Soal Lawan: Siapapun Calon Jokowi...

        “Presiden dari awal harus diminta berlaku atau memperlihatkan netralitas dalam pilpres atau pemilu kedepan,” imbuhnya.

        Baca Juga: Geger! Jokowi Dapat 'Bisikan' untuk Tendang Anies Baswedan dari Istana, Refly Harun: Dipecat Saja Dia Bisa Besar, Apalagi Kalau Diteruskan!

        “Subjektivitas dari seorang presiden bisa menggangu governance pemilu karena nanti mereka berpikir Presiden memberikan petunjuk padahal tidak menunjukkan apa-apa, presiden hanya punya preferensi, tapi kalau Presiden yang pada akhirnya memang punya petunjuk ya itu sesuatu yang kita khawatirkan yang akan mengganggu pemilu jujur dan adil,” jelasnya.

        Karenanya, penting bagi Jokowi untuk tidak berpihak ke salah satu calon agar pemilu tetap berjalan jujur dan adil.

        Baca Juga: Viral Kabar Rakyat Dibohongi dan Dimobilisasi ke Acara Relawan Jokowi di GBK, Refly Harun Heran Bukan Main: Sangat Miris, Kok Bisa?

        Baca Juga: Balas Dendam Seperti yang Diterima Gatot Berpotensi Terjadi di Acara Kaesang, Dugaan Rocky Gerung Tajam: Surya Paloh Tahu Jokowi Ingin…

        “Kita tahu kebutuhan saat ini untuk menciptakan pemilu yang damai, karena itu seklai lagi Preisden Jokowi tidak berpihak ke salah satu calon untuk menjaga pemilu jujur dan adil” ungkpanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: