Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata Ini Alasan Kelompok Mahasiswa Tolak Safari Politik Anies Baswedan di Pekanbaru

        Ternyata Ini Alasan Kelompok Mahasiswa Tolak Safari Politik Anies Baswedan di Pekanbaru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penolakan terhadap rencana safari politik Anies Baswedan di Pekanbaru, Riau disampaikan Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi. 

        Diketahui, para mahasiswa ini juga sempat melakukan unjuk rasa di depan kantor KPU Riau, Jalan Gajah Mada, dan kantor Bawaslu Riau, Jalan Adi Sucipto.

        Koordinator Umum Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi Ahmad Rinaldi Hasibuan  meminta KPU dan Bawaslu Riau melarang kegiatan politik Anies di Pekanbaru. Dia menyebut kegiatan itu sama artinya mencuri start kampanye.

        ”Anies Baswedan ini selalu membawa politik identitas. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat Riau yang sudah hidup secara damai dan tentram,” katanya.

        Baca Juga: Diisukan Dekati Partai Lain dan Tinggalkan Anies Baswedan, Ini Jawaban Demokrat

        Selain penolakan, baru-baru ini, Anies dan Partai Nasional Demokrat juga menjadi sasaran penyebaran poster yang menyudutkan mereka.

        Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Willy Aditya menyesalkan pembuatan poster berisi kolase foto Anies Baswedan, Surya Paloh bersama Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan.

        Poster yang beredar di internet itu bertuliskan 'Munajat Akbar Restorasi Umat Islam, Munajat untuk Anies Baswedan, Islamkan Indonesia.'

        "Merespons selebaran yang mengatasnamakan Partai Nasdem dengan tajuk 'Restorasi Umat Islam Munajat untuk Anies Baswedan Menuju Negara Islam,' kami menyatakan penyesalan dan rasa sayangnya," kata Willy.

        Baca Juga: Mahfud MD Digadang-Gadang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ternyata Ini Untung Ruginya!

        "Penyesalan karena praktik yang tidak mencerdaskan ini masih saja terus dilakukan. Menyayangkan karena lagu lama semacam itu masih saja terus didendangkan," Willy menambahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: