Makin Ketar-ketir Lihat Dukungan ke Anies Baswedan? Refly Harun Sebut Istana Mulai Bergetar: Kalau Dia Biasa-biasa Saja Pasti Tidak Ada…
Anies Baswedan terus melakukan manuver politiknya dengan mengunjungi beberapa daerah. Berdasarkan publikasi yang terlihat, bakal Capres yang didukung oleh Partai NasDem tersebut juga disambut meriah antusias masyarakat yang ingin mendukungnya.
Namun di balik itu semua, kini Anies harus berurusan dengan regulasi kebijakan izin ruang publik tempat ia akan gunakan setelah mendadak izin-izin tersebut dicabut. Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menilai fenomena dukungan ke Anies adalah fenomana yang tidak biasa untuk kubu istana.
“Kita harus melihat ini sebagai suatu fenomana yang tentu bikin istana bergetar,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (4/12/22).
Bukannya tanpa alasan, Refly menyinggung soal perlakuan terhadap Anies di mana izin penggunaan ruang publik di daerah yang ia kunjungi mendadak dicabut. Spekulasi pun bermunculan salah satuya terkait kekuasaan Jokowi yang tak rela Anies terus mendapat panggung.
Menurut Refly, jika memang Anies disanggap biasa-biasa saja, maka perlakuan yang Anies alami saat ini tak akan terjadi.
“Kalau Anies itu biasa-biasa saja itu pasti tidak ada pelarangan seperti ini,” ujarnya.
Refly menganggap kubu istana baik di dalam pemerintahan atau para pendukungnya yang kerap disebut buzzer dari hari ke hari terus memikirkan bagaimana cara membusukkan seorang Anies Baswedan yang sedang dalam manuver kunjungannya.
“Saya pikirkan istana makin hari makin bergosip soal Anies ini. Analis, relawan, pembenci-pembenci Anies bergosip kira-kira bagaiamana caranya untuk ‘mematahkan’ kaki Anies ini,” jelas Refly.
Skenario-skenario taktis yang mungkin digunakan penguasa untuk menjegal Anies pub Refly beberkan yang bertujuan agar Anies tak mendapat tiket di Pilpres 2024.
Refly meyebut menjadikan Anies menjadi seorang tersangka adalah hal yang bisa dilakukan oleh penguasa terlepas Anies lakukan pelanggaran hukum atu tidak, namun Refly mengangggap cara ini memiliki konsekuensi besar yakni gelombang kemarahan rakyat saat mereka mencium ada yang tak beres dari “penjegalan” tersebut.
“Jadikan Anies sebagai tersangka, pokoknya salah nggak salah jadikan tersangka,” ujar Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: