Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gempa Cianjur, Atalia Blusukan Cari Penyintas Gempa yang Tak Terjamah Bantuan

        Gempa Cianjur, Atalia Blusukan Cari Penyintas Gempa yang Tak Terjamah Bantuan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Cianjur -

        Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Kamil untuk keempat kalinya turun langsung memberikan bantuan kepada para penyintas gempa bumi Cianjur.

        Kali ini, Atalia berusaha mencari korban gempa yang kurang atau belum terjangkau bantuan dan perhatian para penolong. Atalia menyisir beberapa desa, mulai Desa Nagrak, dilanjutkan ke Salahuni, Mangunkerta, Gasol, serta Limbangansari. 

        Baca Juga: Atalia Buka Perkemahan Wirakarya Daerah di Garut

        "Hari ini saya berusaha untuk mencapai wilayah-wilayah yang jarang didatangi oleh orang lain," kata Atalia kepada wartawan di SDN Kencana Sari, Kabupaten Cianjur, Minggu (4/12/2022).

        Dikatakan Atalia, hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh korban gempa bumi Cianjur mendapat bantuan logistik dan penyembuhan psikis tanpa terkecuali, terutama perempuan dan anak-anak.  

        "Jadi tadi lebih masuk ke pedalaman untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan bantuan, tapi alhamdulillah saya melihat bantuan itu sudah cukup baik masuk sampai ke pelosok," kata Bunda Jabar ini. 

        Sebelumnya, istri Gubernur Ridwan Kamil tersebut juga telah memberikan bantuan panel-panel, seperti tikar, agar para penyintas gempa bumi dapat tidur dengan nyaman dan aman.

        Atalia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para relawan yang sudah memperhatikan masyarakat Cianjur.

        "Jadi saya ucapkan terima kasih, perhatiannya luar biasa bagi masyarakat. Sekarang tinggal kita mulai lagi menata kehidupan mereka," ungkapnya.

        Baca Juga: Sarling Jabar, Atalia Ridwan Kamil Kampanyekan Budaya Literasi kepada Anak-anak

        Tak hanya bahan pokok, kata Atalia, para penyintas juga sangat membutuhkan penanganan di wilayah psikis, sehingga masyarakat harus mendapatkan trauma healing

        "Kita juga harus perbanyak alat trauma healing membuat mereka menerima keadaan dan survive. Penyintas adalah manusia yang survive, mereka bisa beradaptasi. Jadi yang paling penting saling menguatkan," kata Atalia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: