- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Wajar Forkabi Marah dengan Pencopotan Marullah, Pengamat Sebut Kebijakan Heru Ugal-ugalan
Pengamat Politik Ujang Komaruddin ikut mengkritik keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang mencopot Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah. Kebijakan itu disebutnya sebagai bentuk ugal-ugalan pemerintahan di era Heru.
Ujang menyebut, pencopotan Marullah itu membuat marah Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi). Sebabnya, sudah beberapa periode belakangan posisi Sekretaris Daerah (Sekda) diisi oleh anak Betawi sebagai representasi kelompok asli daerah.
Baca Juga: Ganti Sekda, Forkabi Kecewa Berat dengan Sikap Heru: Rusak! Anies Lebih Menghargai Masyarakat Betawi
"Saya sudah katakan ya bahwa Heru itu memimpin Jakarta dengan ugal-ugalan, itulah di kita susahnya," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (5/12).
Ujang berpendapat, seharusnya Heru membiarkan Marullah tetap menjabat menjadi Sekda. Apalagi, mengingat Marullah terpilih menjadi Sekda sesuai seleksi terbuka yang digelar Pemprov DKI pada era eks Gubernur Anies Baswedan.
"Makanya wajar jika Forkabi protes dengan kebijakan Heru yang semena-mena itu. Mestinya berkompromi saja, biarkan saja. Toh Marullah juga sudah sesuai dengan asesmen-nya ketika itu diangkat Sekda," tegasnya.
Ia menilai sudah sewajarnya Forkabi marah dengan pencopotan Marullah. Dibutuhkan penjelasan lebih rinci dan komprehensif mengenai maksud dari keputusannya ini agar dapat mendinginkan Forkabi.
"Saya sih melihat wajar orang-orang Forkabi itu memprotes kebijakan Heru yang ugal-ugalan yang tanpa arah yang tak jelas arahnya ke mana," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Forkabi sekaligus Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni menilai rotasi jabatan yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menjadi Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan tidak beretika.
Pasalnya, kata Ghoni, sejak Gubernur Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, hingga Anies Baswedan, Sekda DKI selalu putra daerah (Betawi).
"Heru harusnya punya etika dan tata krama. Ini sama saja Heru tak memiliki etika dan tata krama menjadikan UUS Plt Sekda itu tak beretika," katanya kepada wartawan, Senin (5/12).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum