- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Disentil Bersih-bersih 'Orangnya Anies', Siap-siap! Keputusan Heru Copot Sekda Bakal Didemo
Kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mencopot Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta memantik protes dari warga Betawi. Bahkan, mereka mengancam akan menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta.
Ketua Umum Ormas Pengacara Jawara Bela Umat (Pejabat), Eka Jaya, menyatakan akan menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta atas putusan pengganti Anies Baswedan tersebut.
"Pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekda DKI membuat warga Betawi sangat kecewa dan gusar karena Marullah selama mengabdi dalam kepemimpinan mempunyai kinerja yang bagus dan integritas tinggi. Selama ini tidak ada keganjilan," ujarnya dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa (6/12).
Eka menilai Heru Budi Hartono mestinya tidak semena-mena melakukan perombakan jabatan di jajaran Pemprov DKI. Terlebih, pejabat yang digeser adalah putra Betawi.
"Harus ada etika. Saya merasa di sini tidak ada keadilan. Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada itu Gubernur DKI mengganti Sekda dengan pelaksana tugas," tegasnya.
Atas hal itu, ia mengatakan bahwa ormas Pejabat akan mengerahkan ratusan anggota untuk menggeruduk Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta pada Jumat (9/12) untuk memprotes hal itu. Setidaknya, kata Eka, ada 300 orang anggota Pejabat akan menggeruduk Balai Kota, ditambah beberapa ormas dan elemen masyarakat lain.
"Jangan memakai kekuasaan untuk melakukan bersih-bersih orang yang disinyalir dekat dengan Anies. Mencopot direksi BUMD yang sudah melaksanakan tugas dengan baik di formula E dan JIS," tandasnya.
Sebelumnya, rotasi pergantian jabatan Marullah Matali dari yang asalnya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menjadi Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Kepariwisataan disebut agar dapat membantu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono secara lebih luas.
Pasalnya, menurut Heru, jabatan Sekda terbatas pada kegiatan-kegiatan internal di jajaran DKI Jakarta. Hal itu berbeda dengan jabatan Deputi Gubernur yang dapat lebih lincah.
"Selama ini kan kalau jadi Sekda itu, memang Sekda adalah tugasnya menyelesaikan internal secara teknis sehingga kalau deputi itu kan sekali lagi itu bisa lebih luas dan tentunya tugas-tugas dari kami itu lebih banyak lagi dan bisa komunikasi kepada pemerintah pusat," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Selain itu, Heru juga membutuhkan sosok lain untuk membantunya berkomunikasi dengan forum-forum internasional yang sejauh ini agak terhambat karena waktunya yang terbatas.
"Salah satu tugasnya itu kan sebagai bisa mewakili saya dalam tugas-tugas di luar kan banyak terkait dengan C-40, terkait dengan lembaga-lembaga yang internasional lainnya yang selama ini kan saya waktunya tidak cukup," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum