Tindakan Heru Budi Copot Marullah Matali dari Jabatan Sekjen Disebut Sebagai Langkah yang Ugal-ugalan
Keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mencopot Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah disebut sebagai langkah yang ugal-ugalan.
Pengamat Politik, Ujang Komaruddin merupakan salah satu pihak yang mengkritik keras pencopotan itu. Dia menyebut, kebijakan itu sebagai bentuk ugal-ugalan pemerintahan di eranya.
Alasannya, keputusan itu membuat marah Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi). Sudah beberapa periode belakangan posisi Sekretaris Daerah (Sekda) diisi oleh anak Betawi sebagai representasi kelompok asli daerah. Dengan begitu, keputusan Heru mencopot Marullah menuai protes pihak tertentu.
“Saya sudah katakan ya bahwa Heru itu memimpin Jakarta dengan ugal-ugalan, itulah di kita susahnya,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (5/12).
Ujang berpendapat, seharusnya Heru membiarkan Marullah tetap menjabat menjadi Sekda. Apalagi mengingat Marullah terpilih menjadi Sekda sesuai seleksi terbuka yang digelar Pemprov DKI pada era eks Gubernur Anies Baswedan.
“Makanya wajar jika Forkabi protes dengan kebijakan Heru yang semena-mena itu. Mestinya berkompromi saja, biarkan saja. Toh Marullah juga sudah sesuai dengan asesmen-nya ketika itu diangkat Sekda,” tegasnya.
Ia menilai sudah sewajarnya Forkabi marah dengan pencopotan Marullah. Dibutuhkan penjelasan lebih rinci dan komprehensif mengenai maksud dari keputusannya ini agar dapat mendinginkan Forkabi.
“Saya sih melihat wajar orang-orang Forkabi itu memprotes kebijakan heru yang ugal-ugalan yang tanpa arah yang tak jelas arahnya kemana,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty