Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sediakan Solar Cell, Kemensos Bantu Penuhi Kebutuhan Listrik Pengungsi Gempa Cianjur

        Sediakan Solar Cell, Kemensos Bantu Penuhi Kebutuhan Listrik Pengungsi Gempa Cianjur Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terus berupaya memenuhi kebutuhan para pengungsi korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin siang (21/11/2022) lalu. Kini, Kementerian Sosial (Kemensos) membangun solar cell dalam pemenuhan kebutuhan listrik di pengungsian. 

        Penggunaan sumber listrik alternatif yang berasal dari tenaga surya menjadi pilihan. Bantuan yang diberikan kepada para penyintas dilokasi bencana ini mengutamakan prinsip efektif, efisien, dan berkelanjutan sehingga tidak membebankan para penyintas. 

        Baca Juga: Berikan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, TIKI Gandeng BAZNAS, Rumah Zakat dan HDCI

        Dilengkapi teknologi solar cell, posko pengungsian di Lapangan Cariu Mangunkerta, posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa Warungkondang, posko pengungsian Desa Ciputri Kec. Pacet, dan posko pengungsian Desa Nyalindung Kampung Haregem menjadi beberapa contoh pengungsian yang memanfaatkan tenaga surya sebagai alternatif sumber listrik. 

        Teknologi ini sangat bermanfaat khususnya bagi posko pengungsian yang akses listrik dari PLN masih terkendala akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang terjadi pada Senin (21/11/2022). Bencana tersebut memberikan dampak kerusakan hampir sebagian besar wilayah Cianjur. Banyak rumah warga rusak, sarana prasarana dan fasilitas umum yang terdampak.

        Baca Juga: BRI dan BUMN Bersinergi, Bahu Membahu Mengebut Pemulihan Korban Gempa Cianjur

        Mensos Risma saat kunjungannya langsung ke lokasi bencana di hari kejadian, mengarahkan jajarannya untuk merespons cepat kebutuhan para pengungsi, termasuk kebutuhan penerangan/listrik. Hal ini dilakukan mengingat sumber listrik saat itu mengalami kerusakan akibat gempa bumi. 

        "Beliau langsung menginstruksikan pemasangan solar cell, walaupun masih terbatas namun sangat membantu saat darurat, sambil menunggu aliran listrik PLN dapat kembali beroperasi," kata Rachmat Koesnadi Kepala Sentra Terpadu "Kartini" Temanggung selaku ketua koordinator posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa, Kec. Warungkondang dalam keterangannya, Selasa (6/12/2022).

        Awalnya terpasang satu panel solar cell, namun sekarang sudah terpasang 4 panel dengan kapasitas 2000 W yang digunakan untuk menopang penerangan dapur umum yang beroperasi mulai dari dini hari pukul 02.00 WIB hingga 21.00 WIB. Seluruh lapangan bola pun terterangi, dibantu pula dengan penambahan beberapa panel kecil yang dipasang di antara tenda-tenda pengungsian sebagai penerang jalan sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman. 

        "Kebetulan di sini suasananya ada panas. Pagi hingga siang matahari cukup terik sehingga bisa mengisi solar cell. Mendung dan hujan biasanya turun antara jam 2 sampai sore. Tapi cukup buat mengisi solar cell. Kalau udah gelap langsung kita nyalakan agar masyarakat tetap bisa beraktivitas," ucap Rachmat menegaskan. 

        Baca Juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, Quipper dan IOH Salurkan Bantuan Pendidikan

        Senada yang disampaikan oleh Fahri Isnanta, Sub Koordinator Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kemensos sekaligus Fungsional Pekerja Sosial di posko pengungsian Desa Ciputri Kec. Pacet, memberikan keterangannya.

        "Adanya pemasangan solar cell membuat masyarakat merasa aman untuk ke fasilitas umum yang tersedia dilingkungan pengungsian pada malam hari, khususnya bagi kelompok rentan," katanya.

        Baca Juga: Kemensos Fasilitasi Cetak Ulang Identitas Kependudukan Penyintas Gempa Cianjur

        Fahri menambahkan, dengan adanya solar cell, Kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) juga dapat tetap dilaksanakan di malam hari, khususnya bagi bapak-bapak yang saat siang tidak berada di pengungsian dan anak-anak yang pada pagi bersekolah di sekolah darurat. Misalnya aktivitas salat berjamaah, pengajian, nonton bareng, dan diskusi kelompok masyarakat.

        Fahri menerangkan alternatif sumber listrik tenaga surya ini dapat digunakan secara berkesinambungan serta dapat meringankan beban daya listrik yang ada, mengefisiensikan biaya listrik yang digunakan di posko pengungsi. Uangnya bisa dioptimalkan untuk kebutuhan lain bagi pengungsi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: