Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Politisi Senior Ini Sebut Indonesia Tidak Cukup Satu Anies Baswedan: Kalo Bisa Dua, Tiga, Jadi Lebih Kreatif!

        Politisi Senior Ini Sebut Indonesia Tidak Cukup Satu Anies Baswedan: Kalo Bisa Dua, Tiga, Jadi Lebih Kreatif! Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan menilai Indonesia membutuhkan banyak sosok seperti eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan. 

        "Tolong perhatikan dialektika politiknya. Sebenarnya Indonesia ini tidak cukup satu Anies, ada dua tiga Anies lagi untuk jadi kreatif gitu," ujar Panda di YouTube Total Politik yang dikutip, Selasa (6/12/2022).

        Ia juga menyebut Anies yang akan ikut dalam kontestasi politik 2024 memberikan keuntungan terhadap PDI Perjuangan.

        Baca Juga: Soal Upaya 'Penjegalan' dan Teror Telur Busuk yang Dialami Anies Baswedan, Orang PDIP: Itu Risiko!

        Pernyataan Panda Nababan membuat masyarakat bertanya-tanya apa keuntungan PDI Perjuangan terkait Anies yang dideklarasikan Nasdem sebagai calon Presiden 2024.

        Menurut Panda, dengan adanya dialektika politik ini, maka PDIP sangat diuntungkan dengan figur calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem. Dimana PDIP jadi mengetahui lawan dari capres yang akan diusung.

        "Ini terus terang saja membuat PDI Perjuangan sangat diuntungkan dengan Anies ini. Kenapa? Oh rupanya yang akan kita hadapi ini begini, oh rupanya punya reputasi begini," papar Panda.

        Selain itu, wartawan senior ini mengingatkan pada Pilpres tahun 2019. Ketika itu kata Panda, jika pendukung Jokowi sudah mulai berkurang militansinya alias memble.

        Baca Juga: Soal Wacana Jadikan Prabowo Subianto Cawapres Anies Baswedan, Orang Perindo: Tidak Etis!

        "Dulu waktu menjelang 2019, itukan pendukung-pendukung Jokowi sudah mulai memble," tuturnya.

        Namun kata Panda, lawan politik mengusung gerakan 'ganti presiden' yang menjadikan dialektika politik kembali hidup.

        "Tiba-tiba ada gerakan tagar ganti presiden, ratusan miliar itu untung PDI gak perlu kampanye, kirim uang ke tim Semarang, Jawa Tengah membantu supaya (menaikan dukungan). Hidup dengan tagar itu, dialektikanya ada," ungkapnya.

        "Sama itu waktu PDI punya bendera dibikin sama persamaan dengan PKI, kita bilang lebih banyak lagi bendera PKI ini, kalau perlu kita bayar, makin Paten DPC konsolidasinya lebih semangat," sambungnya.

        Panda juga membeberkan kedekatan Jusuf Kalla dengan Anies Baswedan. Panda membenarkan jika Anies dan Sudirman Said semasa jadi menteri, lebih banyak berada di kantor Jusuf Kalla atau JK.

        Baca Juga: Anies Makin Jadi Ancaman Besar, Ade Armando Beri Peringatan Serius Buat Ganjar: Kalau Terlambat, Bisa-bisa...

        "Saya datang sendiri ke tempat JK, aku kan sering ke tempat JK, ada Anies," kata Panda.



        Kendati demikian, Panda membeberkan kedekatan Anies dan JK bukanlah faktor utama Anies diberhentikannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

        "Tidak sampai ngomong begitulah (Presiden Jokowi), kelasnya nggak gitu," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: