Cara Cerdas Mengelola Keuangan, Jangan Cuma Sekadar Investasi!
Mengelola keuangan bagi pemula mungkin adalah hal yang sulit. Tapi ternyata tak sesulit yang dibayangkan lho! Seorang Financial Planner, Mohammad Teguh memberikan kisi-kisi bagi para pemula yang ingin memulai mengatur keuangan hingga investasi.
Hal terpenting adalah membuat keuangan yang sehat yaitu mengecek aset, utang, pendapatan dan pengeluaran. Jangan sampai total pengeluaran melebihi pendapatan apalagi kalau memiliki utang, jangan sampai lebih besar daripada aset.
Dalam video YouTube Raditya Dika berjudul "CARA NGATUR DUIT UNTUK PEMULA", Teguh melanjutkan bahwa keuangan yang sehat memiliki cicilan utang maksimal 30% dari pendapatan.
Baca Juga: Simak! Begini Kondisi Keuangan Konsumen RI Jelang Akhir Tahun
Setelah itu, jika ingin berinvestasi, hal pertama yang harus dimiliki adalah tujuan investasinya. Financial planner dapat membantu klien memiliki gambaran jumlah dana yang harus diinvestasikan setiap bulannya untuk mencapai tujuan investasi tersebut. Pahamilah tujuan investasi tersebut, jangan hanya berinvestasi untuk mengumpulkan uang.
Misalnya ingin menikah 5 tahun lagi dengan modal Rp500 juta. Maka, 5 tahun lagi, dana yang senilai dengan Rp500 juta adalah setara dengan Rp800 juta. Peningkatan nominal ini terjadi karena adanya inflasi. Oleh karena itu, menabungnya bisa melalui investasi Reksadana Pendapatan Tetap.
Namun, jika untuk pensiun sekitar 20 tahun lagi, maka yang akan direkomendasikan adalah investasi Reksadana Saham.
Kenapa berbeda? Karena investasi itu dilihat dari dua unsur; profil risiko dan jangka waktu. Profil risiko adalah seberapa tahan seseorang jika terjadi penurunan investasi. Ada profil risiko moderat, konservatif dan agresif. Konservatif adalah mereka yang tak bisa menerima jika ada pergerakan naik turun, seperti yang terjadi di saham, maka akan lebih direkomendasiin reksadana campuran yang terdiri dari saham dan obligasi.
Sementara jangka waktu investasi dapat menentukan kemungkinan risiko yang akan diambil. Jangka waktu yang panjang dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi di tengah jalan.
Selain investasi, hal terpenting yang harus dimiliki adalah dana darurat. Dana darurat ini sering diabaikan padahal sangat krusial. Jika kamu masih lajang, kumpulkanlah dana darurat paling tidak 3x dari pengeluaran bulanan. Namun, jika kamu sudah berkeluarga, kumpulkanlah dana darurat paling tidak 6x dari pengeluaran bulanan.
Jika ingin mulai menabung dana pendidikan anak, pilihlah sekolah yang dituju dan lihat standar harganya. Dana pendidikan anak baiknya dikumpulkan sejak dini karena inflasi biaya sekolah atau pendidikan cukup tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: