Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Unggah Potongan Video UAS Soal Bom Bunuh Biri, Said Didu Minta Pensiunan Jenderal TNI Ini Tonton secara Utuh

        Unggah Potongan Video UAS Soal Bom Bunuh Biri, Said Didu Minta Pensiunan Jenderal TNI Ini Tonton secara Utuh Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu meminta Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo mendengarkan secara utuh ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) soal bom bunuh diri.

        Sebelumnya, Suryo Prabowo mengunggah potongan video UAS tersebut. "Sakit?" begitu tulis Suryo Prabowo dalam unggahannya, Rabu (7/12/2022).

        Baca Juga: Depan Habib, Umar Kei dan Refly Harun, UAS Bangga Meresmikan Masjid Ar-Romlah

        "Bapak Letjen (Purn) JS Prabowo yth, sebaiknya dengarkan secara utuh ceramah tersebut dan pahami maknanya bukan langsung lakukan judgemen," balas Said Didu, Kamis (8/12/2022).

        Dalam video itu, UAS sempat menyinggung soal perang Uhud dan perang Badar. Saat itu, kata UAS, Nabi terkepung. Sang sahabat masuk dalam pasukan musuh dan memutar pedangnya yang membuat dirinya dan musuh meninggal.

        UAS mengatakan, zaman nabi memakai pedang, tetapi zaman sekarang memakai bom. "Adapun orang yang mengejek ini mati konyol, inilah antek-antek zionis Amerika. Orang mati syahid dia katakan mati konyol. Kita pun ikut latah," ucap UAS.

        UAS juga mengatakan bahwa banyak yang menyebut gerakan bunuh diri, padahal itu adalah gerakan mati syahid. Video itu sebenarnya juga sempat viral beberapa tahun silam. Bahkan, UAS telah memberikan klarifikasi atas video tersebut. 

        Dalam video klarifikasinya, UAS telah menjelaskan bahwa saat itu ada jemaah yang bertanya soal bom bunuh diri di Palestina.

        "Saya katakan bahwa jangan katakan itu bom bunuh diri. Tapi katakanlah bahwa itu gerakan mati syahid. Karena saudara kita di Palestina bukan bunuh diri tapi mati syahid. Lalu video itu dipotongnya ketika beberapa saat yang lalu ada meledak bom panci di kampung Melayu, video itu viral," jelas UAS empat tahun silam.

        Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Bandung, Gubernur Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Terus Waspada dan Tetap Tenang

        UAS menegaskan bahwa konteksnya beda antara di Palestina dengan di luar Palestina. "Karena nabi membedakan antara non muslim yang di Mekkah dengan yang di Madinah," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: