Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger! Kalau Safari Politik Anies Baswedan Dilarang, Rocky Gerung Sebut Resepsi Pernikahan Anaknya Jokowi Juga Harus Dibatalkan! Ternyata...

        Geger! Kalau Safari Politik Anies Baswedan Dilarang, Rocky Gerung Sebut Resepsi Pernikahan Anaknya Jokowi Juga Harus Dibatalkan! Ternyata... Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan terus melakukan kunjungannya ke beberapa daerah setelah mneyatakan siap maju di Pilpres 2024. Tak selalu mulus, Anies juga mendapat hambatan mulai dari pencabutan izin ruang publik secara mendadak, teror telur busuk, hingga desakan dihukum karena dituding melanggar aturan kampanye.

        Mengenai hal ini, pengamat politik Rocky Gerung angkat suara. Menurut Rocky, kehadiran semcam yang Anies lakukan tidakla terlarang mengingat ia bukan lagi pejabat publik melainkan sipil biasa. Menurutnya, Keinginan Anies untuk mempublikasikan dirinya ingin jadi Presiden tak boleh dilarang. Belum lagi lanjut Rocky, Anies pun belum tentu bisa maju karena belum adanya koalisi.

        Baca Juga: 'Tsunami' Dukungan ke Anies Baswedan Bikin Puyeng Kubu Istana, Refly Harun Nggak Main-main: Dihadang Tambah Besar, Apalagi Kalau Dibiarkan!

        Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Proyek IKN Jokowi Bakal Diberangus? Jawabannya Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan: Kita Ingin Agar…

        “Setiap manusia Indonesia nggak perlu masa kampanye untuk bilang ‘saya ingin jadi presiden’, kan UUD kita menjamin keinginan setiap orang memimpin negeri ini harus dihormati,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Kamis (8/12/22).

        Bahkan, Rocky menyebut jika kunjungan Anies Baswedan ke sejumlah wilayah dinilai terlarang karena ada muatan politis, maka pernikahan atau resepsi pernikahan Kaesang Pangarep bin Jokowi harus dibatalkan.

        Hal ini karena menurut Rocky saat resepsi nanti akan berbondong-bondong aktor politik akan mencari momen untuk mendapat kesan didukung oleh Jokowi.

        “Kalau semua kegiatan Anies dianggap kampanye awal karena ingin jadi presiden mestinya perkawainan Kaesang di Solo dibatalkan karena itu akan jadi orang mendekati Presiden Jokowi supaya dapat restu,” jelas Rocky.

        Baca Juga: Refly Harun Singgung Momen Rizal Ramli Bahas Reklamasi Era Ahok di ILC: Dia Berapi-api di Sana, Besoknya Dipecat dari Kabinet Jokowi!

        Lanjut Rocky, akan selalu ada dimensi politik dalam kegiatan yang dilakukan terutama oleh orang-orang potensial seperti Anies.

        Baca Juga: Kali Ini Nggak Ngurusin Masalah 'Ijazah Palsu' Jokowi, Eggi Sudjana: Dibandingkan Capres Lain, Anies Baswedan Adalah yang Terbaik! Tetapi…

        Jika Anies lag-lagi tidak boleh berkeliling untuk mewujudkan mimpinya jadi presiden, maka Rocky menganggap Ganjar Pranowo dan kandidat lain harus juga dilarang ketika melakukan kunjungan.

        “Kan kita tahu semua peristiwa publik ada dimensi politik, Ganjar kemana-mana juga ingin jadi presiden kenapa nggak dilarang? Jadi jangan diskriminatif,” ujarnya.

        Sebelumnya, 15 orang yang mengaku sebagai mahasiswa di Makassar melakukan unjuk rasa menolak kedatangan Anies karena dianggap melakukan kampanye lebih awal.

        “Sampai hari ini kita ketahui bahwa, masih jauh daripada pemilihan presiden itu. Tetapi sampai hari ini, Anies Baswedan sudah datang di berbagai kota dengan berbagai kepentingan, yaitu kampanye,” ungkapnya dikutip dari Fajar.co.id, Kamis (8/12/22).

        Baca Juga: Pesonanya Bikin Kandidat Lain Ketar-ketir! 'Tsunami' Dukungan ke Anies Baswedan untuk Jadi Presiden Bakal Bikin Ribut Kubu Istana!

        Baca Juga: Koalisi Pemerintahan Goyang, Dinding Istana Mulai Bergetar! Refly Harun Sebut Serangan Akan Masif Dilakukan, Anies Baswedan Mohon Siap-siap!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: