Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Walau Minatnya Besar, Kemenperin Ungkap Pasar Produk Halal Nyatanya Dikuasai Negara Non Muslim!

        Walau Minatnya Besar, Kemenperin Ungkap Pasar Produk Halal Nyatanya Dikuasai Negara Non Muslim! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, berkembangnya produk halal global saat ini mayoritas dikuasai oleh negara-negara yang berpenduduk non muslim.

        "Melihat betapa besarnya potensi market dan permintaan pasar produk-produk halal saat ini bukan hanya untuk domestic market. Tapi juga melihat banyak produk-produk Iya justru berasal dari negara-negara yang mayoritas penduduknya non Islam menguasai produk produk halal global," Jelas Menperin Agus Gumiwang dalam sambutannya dalam acara Halal Industry Awards (IHYA) 2022, di JCC, Jumat (9/12/2022).

        Baca Juga: Kemenperin: IKN Akan Tampil di Hannover Messe 2023

        Menurutnya, industri di Indonesia harus lebih optimal lagi. Untuk itu pemerintah terus mendorong semakin banyaknya pusat industri  yang ingin masuk ke market global guna mengisi kebutuhan atau permintaan pasar dari produk-produk halal.

        Dalam hal ini, pemberdayaan industri  halal yang telah diatur dalam Pepres No 74 Tahun 2022 tentang kebijakan nasional 2020-2024 dilakukan melalui penyusunan kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri halal, penerapan sistem jaminan produk halal pemberian insentif fiskal dan non fiskal yang tidak halal kerja sama internasional dalam rangka akses bahan baku halal dan lainnya.

        Untuk itu, lanjut Menperin, sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pelaku usaha industri yang berperan aktif terhadap pengembangan Industri Halal Nasional.

        "Pada tahun ini untuk kedua kalinya penyelenggaraan IHYA. serta melaksanakan fasilitasi sertifikasi kompetensi untuk auditor halal dan penyelia halal, serta memfasilitasi sertifikasi sosial dengan target 10050 industri,"ujarnya.

        Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan banyak pemangku kepentingan lintas sektor baik pemerintahan, lembaga, akademisi, ormas, dan lainnya dalam melakukan tahap demi tahap. Seperti halnya, indikator penilaian, penjurian, penetapan rekomendasi dan lainnya.

        Menperin juga menegaskan, dari 315 peserta yang mendaftar tersaring sebanyak 52 peserta yang didominasikan sebagai penerima HIYA pada tahun 2022.

        Baca Juga: Cuit Mau Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi, Anies Baswedan Diragukan: Beli Lem Aibon Saja Miliaran...

        "Dari 315 peserta yang telah mendaftarkan diri melalui Portal Resmi HYIA 2022 setelah kami verifikasi syarat dan juga tahapan penilaian tersaring islamisasi dari verifikasi dan tahapan penilaian maka tersaring menjadi 52 peserta," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: