Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bertindak Ugal-ugalan, Pengamat Sebut Heru Budi Tidak Paham Demokrasi

        Bertindak Ugal-ugalan, Pengamat Sebut Heru Budi Tidak Paham Demokrasi Kredit Foto: Instagram/Heru Budi Hartono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tindakan Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang melakukan beberapa kebijakan strategis dalam kurun waktu kurang dari dua bulan masa jabatanya dinilai sebagai tindakan pejabat yang tidak paham akan Demokrasi. 

        "Heru Budi jauh dari orang-orang yang memahami demokrasi, dia itu hanya seorang pesuruh, disuruh untuk menempatkan posisi sementara untuk mimpin DKI," ujar Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat dalam kanal YouTube-nya, dikutip Minggu (11/12/2022). 

        Achmad mengatakan bahwa Heru Budi tidaklah mengerti apa itu demokrasi, dia mendapatkan pendidikan yang cukup. Baca Juga: 10 Kecamatan di Jakarta Rawan Longsor, Heru Budi Diminta Ambil Langkah Mitigasi

        "Dia bukan lahir dari rahim demokrasi. Dia dianggap memiliki kapasitas karena dia mampu menurut kepada orang-orang yang memberikan dia jabatan," ujarnya. 

        Lanjutnya, sebagai orang yang bukan dipilih langsung oleh masyarakat sudah seharusnya dia menjunjung tinggi prinsip daripada demokrasi, namun yang terjadi malah sebaliknya. 

        "Teryata dia mengkhianati demokrasi. Bertindak ugal-ugalan, seolah dia adalah pemimpin demokratis," ungkapnya. 

        Achmad mengatakan sikap yang dilakukan oleh Heru Budi jika digambarkan oleh ungkapan pemuda saat ini "elu tuh siapa" Atau dapat diartikan tidaklah dianggap oleh pemuda sebagai pemimpin yang resmi. Baca Juga: Sentil Heru Budi, Refly: Plt itu Nggak Boleh Ambil Keputusan Strategis

        "Kalau istilah anak mudanya ya, elu tuh siapa. Yang tidak dipilih oleh rakyat, menduduki hanya karena masa transisi. Begitu dia dalam transisi, dimanfaat betul untuk kepentingan-kepentingan orang-orang tertentu yang niatnya tidak lain adalah fasted interesed, atau memperkaya diri sendiri di atas kepentingan negara," ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: