Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raksasa Asuransi FWD Group Bakal IPO di Hong Kong, Miliarder Pemiliknya Tambah Dana Rp3,1 Triliun!

        Raksasa Asuransi FWD Group Bakal IPO di Hong Kong, Miliarder Pemiliknya Tambah Dana Rp3,1 Triliun! Kredit Foto: SCMP/Richard Li
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Hong Kong Richard Li menambah investasi sekitar USD200 juta (Rp3,1 triliun) di perusahaan asuransinya FWD Group Holdings Ltd. sebagai bagian dari putaran pendanaan.

        Investasi ini akan membantu perusahaan mendukung rencana pertumbuhan raksasa asuransi tersebut menjelang penawaran umum perdana Hong Kong yang telah lama ditunggu-tunggu. IPO dapat berlangsung paling cepat tahun 2023.

        Investor lain juga telah menunjukkan minat awal dalam penggalangan dana untuk FWD menjelang pencatatannya. Melansir Bloomberg di Jakarta, Senin (12/12/22) ketentuan putaran pendanaan masih dalam pertimbangan.

        FWD mengajukan ulang aplikasi untuk IPO Hong Kong pada bulan September dengan latar belakang volatilitas pasar agar memberi perusahaan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan penjualan saham pertama kali. Perusahaan bisa berusaha untuk mengumpulkan sekitar USD1 miliar (Rp15,7 triliun) dari IPO.

        Nilai bisnis baru perusahaan asuransi naik 24,6% dari tahun ke tahun menjadi USD405 juta (Rp6,3 triliun) pada paruh pertama tahun 2022, berdasarkan nilai tukar konstan. Sementara FWD melaporkan kerugian yang disesuaikan sebesar USD333 juta (Rp5,2 triliun) untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni.

        Laba operasinya sebelum pajak melonjak sekitar 111% menjadi USD200 juta (Rp3,1 triliun) dari periode yang sama di tahun 2021.

        FWD setahun yang lalu mengumpulkan lebih dari USD1,6 miliar (Rp25 triliun) dalam penempatan pribadi dengan investor termasuk perusahaan asuransi yang didukung oleh Apollo Global Management Inc.

        Penempatan tersebut ditetapkan untuk menilai perusahaan sekitar USD9 miliar (Rp140 triliun), yang berarti sekitar 1,2 hingga 1,3 kali lipat dari nilai tertanamnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: