Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DPR Ragukan Jumlah Investor IKN yang Digemborkan Jokowi, Rocky Gerung Soroti Bahlil: Jokowi Mau Tetap Dipuji, Makanya…

        DPR Ragukan Jumlah Investor IKN yang Digemborkan Jokowi, Rocky Gerung Soroti Bahlil: Jokowi Mau Tetap Dipuji, Makanya… Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dengan penuh bangga bahwa investor di mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) oversubscirbed yang mana meningkat 25 kali lipat. Namun anggota DPR RI yang melakukan kunjungan ke Timur Tengah meragukan apa yang diklaim Jokowi karena menemukan hal sebaliknya.

        Mengenai klaim-klai terkait investor IKN ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Rocky menyoroti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menurutnya punya tanggung jawab terhadap kebenaran data tersebut. Rocky menilai orientasi Bahlil dalam masalah investor IKN ini adalah “asal presiden senang”.

        Baca Juga: Geger! Rocky Gerung 'Dukung' Heru Berantas Jejak Anies Baswedan: Nggak Usah Tanggung-tanggung, Jadikan Seperti Zaman Hindia Belanda!

        “Bagi bahlil bukan tipu mungkin, itu semacam kegembiraan buat presiden. Kita tahu Bahlil antara serius dan bercanda lebih banyak bercandanya,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Selasa (20/12/22).

        Hal ini menurut Rocky berkaitan dengan Jokowi sendiri yang ingin terus dipuji dan disenangi banyak orang serta memastikan tetap ada orang yang Pro terhadap proyek IKN ini.

        Baca Juga: Dedek Prayudi: Anies Itu Hanya Jago Kumpulkan Penghargaan, Tapi Tak Bisa Selamatkan Warga Jakarta

        Karenanya, lanjut Rocky, Bahlil melihat keinginan Jokowi tersebut sehingga mengeluarkan data dan angka yang bisa membuat senang Jokowi.

        “Presiden memang suka orang yang menggembirakan hatinya, jadi tetap Presiden menginginkan berita baik, yang memuji dirinya, dan Pro IKN, makanya Bahlil menangkap keinginan itu maka manipulasi lah dia semua angka,” ujarnya.

        Rocky juga menyebut perihal keabsahan data dan angka investor bukan sepenuhnya salah Bahlil yang seorang menteri.

        Jokowi sebagai seorang Presiden dianggap Rocky sudah delusional karena menurutnya tak ada lagi yang bisa dibanggakan dan IKN menjadi harga mati yang harus diperjuangkan selama masih menjadi presiden.

        “Presiden Jokowi sudah sangat delusional, dia panik karena nggak ada lagi yang bisa dibanggakan maka dia pastikan IKN itu jadi tumpuan dia terakhir,

        “Orang nggak anggap itu, orang akan lihat apakah Presiden Jokowi memelaratkan masyaakat Indonesia, apakah mengeratkan demokrasi, dan semua itu nol,” tegas Rocky.

        Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR, Irwan Fecho menilai revisi UU IKN terkesan demi menutupi kesalahan perencanaan dan pembiayaan yang serampangan. Ia juga meragukan klaim soal jumlah investor IKN.

        Baca Juga: Tak Penuhi Undangan Pernikahan Kaesang bin Jokowi, Loyalis Ganjar Pranowo Sebut Rizal Ramli Punya Kebencian Akut

        "Namun saat kunjungan Banggar DPR ke Dubai dan Abu Dhabi, saya berkesempatan langsung tanya dengan pihak Dubai Islamic Bank, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) juga Abu Dhabi Developmental Holding Company (ADQ)," ucap Irwan dikutip dari Akurat.co.

        Baca Juga: Terbongkar! Refly Harun Blak-blakan Rahasia Mengapa Selalu Ada Lautan Manusia saat Anies Baswedan Lakukan Kunjungan, Ternyata…

        "Jawab mereka semua adalah tidak ada. Mereka justru mempertanyakan pemerintah mau bikin apa, peta jalan investasinya apa? Mereka belum melihat sesuatu dari IKN ini," beber dia.   

        "Jika itu benar, artinya data investasi swasta oleh pemerintah terkait IKN itu bohong. Ya, bisa dikatakan itu harapan palsu bagi rakyat," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: