Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bikin Pikiran Tenang, Krimea Sudah Punya Cadangan Air buat 1,5 Tahun ke Depan

        Bikin Pikiran Tenang, Krimea Sudah Punya Cadangan Air buat 1,5 Tahun ke Depan Kredit Foto: Getty Images
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Krimea telah mengakumulasi cadangan air dua kali lebih besar dari tahun sebelumnya, kata kepala daerah, Sergey Aksyonov, kepada kantor berita TASS, Senin (19/12/2022).

        Wilayah itu mengalami kekurangan air secara berkala mulai tahun 2014, ketika Ukraina memutus pasokan air melalui kanal yang terletak di wilayah Kherson.

        Baca Juga: Rusia Bergerak, Zelensky Ungkap Penaklukan Kembali Krimea Sudah Dimulai

        “Kami tidak mengalami masalah [pasokan] air sekarang,” kata Aksyonov, menambahkan bahwa semua cekungan cadangan air sekarang menyimpan 100% dari volume cadangan yang direncanakan.

        Cadangan itu cukup untuk memasok Krimea selama satu setengah tahun, tambah kepala daerah itu.

        Bahkan draf tidak akan menjadi masalah bagi Krimea sekarang, karena Rusia mengontrol Terusan Krimea Utara, menurut Aksyonov. Dibangun pada masa Soviet, saluran ini membawa air dari Sungai Dnieper melalui wilayah Kherson ke Krimea.

        Kanal, yang menurut beberapa perkiraan memasok hingga 90% dari kebutuhan air semenanjung itu, ditutup oleh Ukraina setelah Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum delapan tahun lalu. Antara 2014 dan 2022, penduduk setempat harus bergantung pada persediaan air lokal yang langka.

        Semenanjung itu sangat terpukul oleh rancangan pada tahun 2020, mendorong pemerintah daerah untuk memperkenalkan jadwal pengiriman air minum untuk beberapa kota, termasuk ibu kota daerah Simferopol.

        Kanal itu direbut oleh pasukan Rusia setelah mereka menguasai sebagian besar Oblast Kherson pada musim semi 2022 selama kampanye militer Moskow di Ukraina.

        Wilayah Kherson kemudian memilih untuk bergabung dengan Rusia bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya pada akhir September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: