Jelang Pilpres 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) diketahui akan segera membuat peraturan baru terkait kampanye dini.
Peraturan ini disinyalir ada hubungannya dengan safari politik yang gencar dilakukan bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan.
Menurut pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung, apa yang dilakukan KPU membuktikan kuatnya pengaruh Anies kepada pemerintah.
Dengan bakal adanya aturan baru tersebut, Rocky pun mengiyakan jika Pemerintah tampaknya mulai kelimpungan dengan safari Anies Baswedan.
"Yang sekarang terbalik. Semua boleh kecuali Anies, ini konyol. Iya (Istana) tampaknya mulai makin menghadang," tuding Rocky.
Karena itu, ia pun mengajak agar masyarakat memilih dengan bijak agar Pemilu 2024 menjadi lebih bermutu.
"Setiap orang jangan dihadang. Bukankah lebih baik yang mau jadi capres tapi belum cukup syarat 20 persen mengenalkan diri, ketimbang yang sudah 20 persen tapi tidak punya visi dan misi kedepan," sambung Rocky.
Dia pun kembali menyinggung mengenai jadwal kampanye yang menurut ia konseptual.
"Jadwal hanya teknis. Jadwal kampanye secara etis, bisa setiap saat aja," kata Rocky.
Ia juga menambahkan, istilah kampanye sekarang itu bukanlah pada lokasi tapi pada mutu atau isi kampanyenya.
“Mestinya dibiarkan orang kampanye supaya mutunya lebih cepat dikenal, supaya visinya lebih cepat diketahui. Dan kita tahu bahwa kampanye resmi itu 75 hari dibagi 17 partai itu satu partai cuma sebagian 4 hari,” kata dia.
"Apakah dengan 4 hari, menjadi waktu yang cukup bagi Parpol untuk dikenal," ujar Rocky.
Hal ini kemudian mengiring masyarakat hanya akan mengenal Parpol melalui apa yang diberi, apa yang dibagikan serta apa yang diterima oleh masyarakat.
"Padahal Jokowi juga ingin agar partai politik bisa berkampanye dengan bermutu," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty