Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perih, Presiden Kroasia ke Ukraina: Maaf-maaf Saja, Kalian Bukan Sekutu

        Perih, Presiden Kroasia ke Ukraina: Maaf-maaf Saja, Kalian Bukan Sekutu Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Zagreb, Kroasia -

        Presiden Kroasia Zoran Milanovic mengatakan pada hari Selasa (20/12/2022) bahwa Ukraina "bukan sekutu" negaranya dan memperingatkan agar tidak membawa "perang" ke Balkan.

        “Ukraina bukan sekutu. Itu dibuat secara paksa menjadi satu. Itu secara sinis diberikan status kandidat UE. Itulah Uni Eropa saat ini: kemelaratan, nol," kata Milanovic, dilansir RT.

        Baca Juga: Dana Sumbangan Inggris ke Ukraina Ternyata Tembus Rp4,7 Triliun

        Berbicara kepada wartawan, dia juga mengecam Perdana Menteri Andrej Plenkovic atas usulannya untuk melatih pasukan Ukraina di Kroasia. Milanovic mengatakan langkah seperti itu akan "membawa perang" ke negara itu.

        “Anda terus mendorong pemerasan moral,” dia berbicara kepada Plenkovic, “tetapi Anda sendiri tidak memiliki moral. Pergi ke Ukraina dan bertarung.”

        Berbicara tentang kesiapan militer Kroasia untuk berperang, Milanovic mencatat kekurangan roket anti-tank, misalnya. “Kami memiliki orang Amerika, yang akan membela kami seperti mereka membela Ukraina. Besar!" katanya sinis.

        Komentar presiden muncul setelah anggota parlemen Kroasia gagal mengadopsi mosi bagi negara itu untuk bergabung dengan program UE yang dimaksudkan untuk melatih sekitar 15.000 personel militer Ukraina untuk berperang melawan Rusia.

        Pekan lalu, hanya 97 anggota parlemen Kroasia dari 151 yang memilih proposal tersebut, kurang dari dua pertiga anggota parlemen yang harus disahkan.

        Menjelang pemungutan suara, Milanovic, yang merupakan panglima angkatan bersenjata Kroasia, memperingatkan bahwa bergabung dengan program tersebut dapat membuat Zagreb menjadi target Rusia. Plenkovic, yang kabinetnya mendukung misi tersebut, pada gilirannya menuduh presiden menyembunyikan "pandangan pro-Rusia".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: