Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek Kereta Cepat Banyak Masalah dan Bikin Negara Tekor Bertubi-Tubi, Pakar: Itu Proyek Gagal!

        Proyek Kereta Cepat Banyak Masalah dan Bikin Negara Tekor Bertubi-Tubi, Pakar: Itu Proyek Gagal! Kredit Foto: KCIC
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyatakan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) lebih baik dibatalkan.

        Pasalnya, proyek ini sejak awal sering menimbulkan masalah. Baru-baru ini, KCJB mengalami kecelakaan yang menewaskan dua orang dan empat orang lainnya mengalami luka-luka.

        Selain itu, ia juga menyoroti soal proyek KCJB yang mulanya berjanji tak akan menggunakan APBN. Namun, pada akhirnya, investasi proyek juga turut melibatkan APBN.

        Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kecelakaan, Pakar: Memang Sejak Awal Itu Proyek yang Dipaksakan

        "Karena memang proyek ini terkesan dipaksakan, lebih baik proyek ini dibatalkan saja. Investasinya yang katanya sudah tidak menggunakan APBN, ternyata masih menggunakan APBN, itu juga harus dibatalkan demi hukum ya, karena tidak sesuai dengan apa yang dinarasikan di awal," kata Achmad, dikutip dari video yang diunggah di kanal Youtube-nya, Jumat (23/12/2022).

        Selain itu, tarif KCJB juga dikatakan akan berada di bawah perhitungan awal. Bila informasi tersebut benar, maka pengembalian proyek ini akan memakan waktu yang sangat panjang.

        "Karena sangat panjang, tentunya ini akan membebankan pereknomian domestik kita," ujarnya.

        Oleh karena itu, Achmad berpendapat proyek KCJB lebih baik dibatalkan daripada makin banyak merugikan negara. 

        "Sudah rugi perencanaan, rugi ketidakprofesionalan dalam pembangunan, dan juga rugi harus membayar dalam jangka yang sangat panjang," jelas dia.

        "Saya kira ini memang salah satu proyek gagal, ya."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: