Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Untung Malah Buntung, Demi Anies Nasdem Rela Korbankan Jokowi, Lah Kok Malah PKS dan Demokrat yang Raup Untung

        Bukan Untung Malah Buntung, Demi Anies Nasdem Rela Korbankan Jokowi, Lah Kok Malah PKS dan Demokrat yang Raup Untung Kredit Foto: Twitter/Yan Harahap
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil survei terbaru mereka yang dikaitkan dengan Anies Baswedan usai dideklarasikan oleh Partai NasDem.

        Survei menyebut NasDem belum maksimal menjaring suara pemilih teruntuk Anies Baswedan. Pada simulasi 3 nama bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Anies berada di peringkat dua dengan perolehan 28,1 persen.

        Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan semenjak Agustus hingga saat ini, NasDem memang mengalami trend peningkatan keterpilihan dari pemilih Anies Baswedan.

        Baca Juga: Anies Dijodohkan sama Andika Setelah Khofifah Tumbang yang Bikin Posisi AHY Trancam, Demokrat Ketar-ketir: Kami Belum Pernah Dengar Namanya

        Hanya saja menurutnya hal itu belum maksimal dan justru PKS dan Demokrat masih yang terbanyak menerima manfaat dari Anies Baswedan.

        ”Dari 28,1 persen pemilih Anies tersebut; ada 16 persen yang menyatakan mendukung PKS, 14 persen mendukung Demokrat, dan hanya 8 persen yang memilih Nasdem,”. 

        ”Dukungan tersebut belum terlalu besar (baru 8-11%). Per Desember 2022, pemilih Anies paling banyak yang ditarik oleh PKS (16%), dan Demokrat (14%),” jelasnya

        “Ini menunjukkan bahwa Anies tidak identik dengan NasDem,” tanbah Deni.

        Baca Juga: Aksi KPK ke Khofifah Dianggap Lumpuhkan Senjata Ampuh Anies Buat Melawan Ganjar, Benarkan Operasi Politik?

        Deni melanjutkan bahwa secara keseluruhan, pemilih Anies pada Nasdem mengalami kenaikan, sebaliknya pemilih Ganjar dan Prabowo di NasDem turun.

        Pada Mei 2021, ada 3 persen pemilih Ganjar dan 4 persen pemilih Prabowo yang memilih Nasdem. Pada Desember 2022, massa dua bakal capres ini masing-masing 2 persen yang memilih Nasdem.

        “Hasil akhirnya impas karena kenaikan dari Anies tidak lebih besar dari penurunan dari Ganjar dan Prabowo,” kata Deni.

        Mengapa hasil suara yang diperoleh Nasdem sebelum dan sesudah deklarasi Capres hasilnya tidak banyak berbeda?, tanyanya.

        Baca Juga: Anies Sudah Kuat Tanpa AHY, Pengamat Justru Singgung Potensi Andika: Lebih Menguntungkan!

        Pada survei kali ini, Nasdem mendapatkan dukungan 3,2 persen suara. Angka ini tidak terlalu jauh berbeda dengan perolehan suara Nasdem sebelum deklarasi Capres. Pada bulan Agustus 2022, Nasdem mendapat dukungan 3,5 persen. Pada saat yang sama, dukungan pada Anies Baswedan mengalami penguatan, dari 21,9 persen pada Agustus 2022 menjadi 28,1 persen pada Desember 2022.

        Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3 - 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

        Deni menyatakan bahwa deklarasi dan sosialisasi Anies bersama NasDem berdampak positif menaikkan elektabilitas Anies, namun belum berdampak positif terhadap elektabiltas NasDem.

        Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.Response rate sebesar 1029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: