Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ada 'Bekingan', Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Gak Bakalan Jadi Next Jokowi: Sesederhana Itu!

        Tak Ada 'Bekingan', Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Gak Bakalan Jadi Next Jokowi: Sesederhana Itu! Kredit Foto: Fajar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Golkar Maman Abdurahman mengatakan tak khawatir akan sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi jelang Pilpres 2024.

        Sebut saja tokoh-tokoh tersebut seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

        Baca Juga: Wah Bukan Ganjar Pranowo, Kode Elite Gerindra Akan Siapa Duetnya Prabowo: Sudah Jadi Kesepakatan...

        Menurutnya ketiga tokoh tersebut belum tentu bisa menjadi seorang calon presiden pada kontestasi pesta demokrasi di tahun mendatang.

        Salah satunya adalah karena faktor paling penting atau syarat mencalonkan menjadi calon presiden, yakni adanya dukungan tiket partai.

        "Jadi, sekarang mau bilang Ganjar Pranowo surveinya 100 persen, Anies 1.000 persen, Prabowo 500 persen, kalau enggak ada dukungan partai, bagaimana?" terangnya di Hotel Cipta Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).

        Maman menilai hasil survei merupakan persepsi publik dan sebagai salah satu referensi saja. Dia bersikukuh pegangan Partai Golkar dalam mengusung calon presiden, yaitu dukungan partai.

        Baca Juga: Waduh! Kawannya NasDem Serius Merapat, Anies Baswedan Bisa-bisa Tak Butuh PKS dan Demokrat

        "Selesai. Enggak kurang enggak lebih," ujarnya.

        Sementara itu, Maman menyatakan elektabilitas dari hasil lembaga survei merupakan syarat non-formal untuk memutuskan calon presiden. Meskipun demikian, Maman menilai hasil tersebut juga harus dihargai dan dihormati.

        Baca Juga: Elite NasDem Aman, Justru Menterinya Jokowi Ini yang Disorot Tajam: Reshuffle...Sudah Gak Fokus...

        "Jadi bagi kami, hasil survei terhadap ketua umum merupakan suatu proses dan dinamika berpolitik di Indonesia," tuturnya.

        "Akan tetapi, belum tentu dan tidak bisa dijadikan sebagai rujukan saja dalam mengambil keputusan. Jadi, saya pikir sesederhana itu saja," kata dia.

        Baca Juga: Masyarakat yang Tak Puas dengan Kinerja Jokowi Mendukung Anies Baswedan, Ini Buktinya!

        Dia mengatakan aspek formal, yakni persyaratan presidential threshold 20 persen, lebih penting untuk dipikirkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: