Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hary Tanoesoedibjo Bos Media Besar, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Sengaja Gunakan Perindo Sebagai ‘Alat’

        Hary Tanoesoedibjo Bos Media Besar, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Sengaja Gunakan Perindo Sebagai ‘Alat’ Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Setara Institute sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan Presiden Jokowi melihat Hary Tanoesoedibjo sebagai ‘alat’ bagi pemerintahan.

        Karena itulah muncul isu, eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) dari Perindo akan menggantikan Syahrul Yasin Limpo dari Nasdem sebagai Menteri Pertanian, jika terjadi reshuffle kabinet.

        “Saya kira begitu ya, karena Hary Tanoe punya kapasitas modal penguasaan media itu jadi kira-kira dalam pikiran Pak Jokowi dia butuh peralatan dan peralatan itu hari-hari ini adalah media,” kata Rocky dikanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (28/12/2022).

        Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Sudah Temukan Alasan Buat Depak Menteri NasDem: Ribut-ribut Soal Stok Beras

        “Ya kita tau, Hary Tanoe ini menguasai satu empire media yang sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai alat kampanye,” kata dia. 

        Tapi disamping itu juga Hary Tanoe kata Rocky adalah alumnus Nasdem, dan mungkin saja menjadi alasan. 

        “Mungkin juga ini jadi semacam ya cubitan kecil bahwa kita nggak perlukan Nasdem, tapi yang pernah berkelahi dengan Nasdem kita perlukan sekarang,” kata dia.

        Rocky menambahkan reshuffle adalah langkah yang diperlukan pemerintah sebenarnya untuk mendelegitimasi Nasdem dan Perindo pasti bergembira. 

        Baca Juga: Biar Nggak Gagal Paham Soal Politik Identitas, Rocky Gerung Sarankan Jokowi Baca Buku: Jangan 'Kerja, Kerja, Kerja' Saja!

        “Jadi kasak-kusuk tentang menteri itu nggak lagi didasarkan pada kapasitas tapi pada kecemburuan-kecemburuan politik,” tambahnya.

        “Udah pada kirim-mengirim sinyal tuh jadi pasti Nasdem akan sakit hati, itu kok pernah kita usir dari Nasdem, gampangnya begitu kira-kira, tapi malah dipanggil lagi sama Istana,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: