Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tujuan Presiden Jokowi Rombak Kabinet Jelang Pilpres Sarat Unsur Politis, Nasdem Jadi ‘Sasaran’ Utama

        Tujuan Presiden Jokowi Rombak Kabinet Jelang Pilpres Sarat Unsur Politis, Nasdem Jadi ‘Sasaran’ Utama Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sempat buka suara terkait perombakan kabinet atau reshuffle. Ia tidak menutupi adanya kemungkinan bakal kembali merombak Kabinet Indonesia Maju.

        "Mungkin," kata Jokowi di Bendungan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022) lalu.

        Kendati begitu, Jokowi enggan membocorkan kapan dirinya akan merombak jajaran menteri.

        "Ya, nanti," ungkapnya.

        Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin menduga, bahwa perombakan kabinet kali ini lebih kepada faktor politis daripada alasan terkait kinerja para menteri. 

        Diketahui, isu ini berhembus pasca NasDem mengumumkan sosok Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. 

        Baca Juga: NasDem Terancam Kena Reshuffle, Alasan Jokowi Depak Anies Dulu Kembali Disinggung: Ternyata...

        Dimana, sosoknya dianggap berseberangan dengan kebijakan Presiden Jokowi. Adapun, di kabinet sendiri ada tiga pos menteri diisi oleh NasDem, yakni Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

        "Lebih pada faktor politis," kata Ujang saat dikonfirmasi, Selasa (27/12). 

        Dia berkeyakinan, ada desakan dari partai kecil atau non parlemen pendukung Presiden Jokowi mengisi pos menteri tersebut. Karena selama ini, perwakilan partai non parlemen atau kecil tersebut hanya mengisi jabatan wakil menteri. 

        "Kalau Perindo dapat menteri, mestinya PBB (Partai Bulan Bintang) dan PSI dapat menteri, itu koalisi Jokowi di non parlemen," jelas Ujang. 

        Meski demikian, semuanya masih hak prerogatif presiden. Apapun bisa terjadi, dan semakin bisa terlihat saat mendekati pengumuman, terlebih jika dari NasDem diganti.

        Baca Juga: Relawan Anies Baswedan Sindir Reshuffle Jokowi: Baru Pak Jokowi yang Repot Urus Calon Presiden Selanjutnya

        "Mungkin dari NasDem diganti, karena NasDem sudah dianggap tidak cocok oleh Jokowi. Itu mungkin saja, atau mungkin saja tidak, tergantung kepentingan politik Jokowi dalam reshuffle nanti," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: