Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS Catat Harga Gabah Melangit, Pertanda Harga Beras Bakal Naik? Begini Tanggapan Mentan SYL

        BPS Catat Harga Gabah Melangit, Pertanda Harga Beras Bakal Naik? Begini Tanggapan Mentan SYL Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kenaikan harga gabah di tingkat petani dan beras di penggilingan, grosir, dan eceran di bulan Desember 2022. 

        "Harga gabah Desember 2022, untuk gabah kering panen meningkat 4,20% secara bulanan (month to month/mtm), dan meningkat 17,83% secara tahunan (year on year/yoy)," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (2/1/2022).

        Baca Juga: Bulog Salurkan 1,26 Juta Ton Beras Untuk Operasi Pasar

        Lalu, harga kering giling juga tercatat meningkat 6,59% secara bulanan dan meningkat 21,75% secara tahunan.

        Kemudian, Margo juga mengungkapkan harga beras di penggilingan tercatat meningkat 3,51% secara bulanan dan 13,44% secara tahunan.

        "Harga beras di grosir juga meningkat 3,19% secara bulanan dan 8,95% secara bulanan. Serta, harga beras eceran meningkat 2,30% bulanan dan 6,23% secara tahunan," papar Margo.

        Pada kesempatan lain, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghaturkan rasa syukur atas kondisi harga gabah yang semakin baik.

        Mentan SYL menilai kenaikan harga ini memberi dampak terhadap naiknya kesejahteraan petani. Dia lalu berharap, momentum ini dapat dijaga bersama hingga panen raya tiba.

        "Saya bersyukur kesejahteraan petani bertumbuh terus positif, utamanya harga gabah yang baik dan memberi dampak bagi kesejahteraan," pungkasnya, dalam keterangan resmi yang dikutip hari ini.

        Baca Juga: Cak Imin: Kebijakan Impor Beras Tak Boleh Berdampak pada Anjloknya Harga Gabah dan Beras

        Ia lalu meminta agar momentum kenaikan harga ini dijaga hingga panen raya tiba. "Jangan rusak kebahagiaan petani dengan menerima harga yang tidak layak," imbaunya.

        Di sisi lain, pendapat berbeda datang dari segelintir pihak yang menyebutkan petani tidak merasakan dampak kenaikan harga gabah tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: