Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDIP 'Goreng' Isu Reshuffle Kabinet, Ahmad Ali: Akhirnya Nasdem Ini Dianggap Virus...

        PDIP 'Goreng' Isu Reshuffle Kabinet, Ahmad Ali: Akhirnya Nasdem Ini Dianggap Virus... Kredit Foto: NasDem
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu reshuffle menteri kian menguat paska pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan adanya kemungkinan melakukan perombakan kabinet ditambah keluarnya berbagai pernyataan dari para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

        Bermula dari pernyataan Ketua Bidang Ideologi PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, yang mengatakan presiden perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berasal dari Partai Nasdem.

        Baca Juga: ‘Sinyal’ Reshuffle Jelang Pemilu 2024 Makin Jelas, Presiden Jokowi: Ya Tunggu Saja!

        Hal tersebut juga dipertegas oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang secara spesifik menilai kinerja Menteri Pertanian tidak begitu memuaskan di masa-masa akhir kepemimpinan Jokowi.

        Isu reshuffle kembali mengerucut pada salah satu partai koalisi yang telah mendeklarasikan simbol oposisi pemerintah, Anies Baswedan, sebagai bakal calon presiden Nasdem. Deklarasi tersebut dinilai Hasto sebagai pemicu awal adanya perbedaan prinsip politik.

        Oleh sebab itu, Hasto menilai seyogyanya partai politik terkait, dalam hal ini Nasdem, memiliki kesadaran untuk menarik diri dari pemerintahan Jokowi.

        Baca Juga: Pentolan Nasdem Kasih Syarat Buat Reshuffle: Kalau Menteri Nasdem Diganti, Sosok Penggantinya Harus....

        "Sudah seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda dan menjadi antitesa kepada presiden yang sedang menjabat, muncul kesadaran politik untuk menarik diri. Jadi mendukung presiden itu bukan untuk mendapatkan enaknya," kata Hasto dalam konferensi persnya yang diikuti secara virtual, Jumat (30/12/2022).

        Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menuturkan isu reshuffle ini hanya sebatas berita yang terus-menerus hangat dalam pemberitaan media. Oleh sebab itu, Ali menilai isu tersebut tak perlu ditanggapi.

        Menurutnya, Jokowi memahami betul apa yang menjadi kebutuhan dalam melengkapi kinerjanya masa-masa terakhir kepemimpinannya. Dia juga menyebut, keputusan reshuffle sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden yang tidak bisa ditawar pihak mana pun.

        Dengan begitu, Ali mengaku Nasdem akan menunggu keputusan Jokowi. Kendati demikian, dia mengaku tidak mengetahui keputusan apa yang nantinya akan diambil sang kepala negara.

        Baca Juga: Jokowi Akan Rugi Sendiri Jika Nekat Reshuffle Kabinet saat Ini: Yang 'Ditendang' Bakal Jadi Oposisi!

        "Terlalu banyak kita menafsirkan pernyataan, sebenarnya itu bukan pernyataan presiden, pertanyaan wartawan yang direspons presiden, apa ada reshuffle? Bisa saja, tunggu saja," kata Ali saat dihubungi, Senin (2/1/2023).

        Dia juga menilai, isu reshuffle menteri yang belum pasti tersebut sering kali dihubung-hubungkan dengan deklarasi Bakal Calon Presiden Nasdem, Anies Baswedan. Bahkan, sering kali ditafsirkan sebagai tanda retaknya hubungan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dengan Jokowi.

        "(Di)hubungkanlah dengan pencalonan dan Anies lah, dihubungkanlah dengan, seakan-akan Presiden dengan Pak Surya Paloh ini orang yang tidak saling mengenal, orang yang saling mengkhianati, saling menyakiti," kata Ali.

        "Pada akhirnya, NasDem ini dianggap virus dan macam-macamlah kita, karena media saja. Dari presiden sendiri kita belum mendengar itu secara langsung," jelasnya.

        Lebih lanjut, Ali menegaskan hubungan Surya Paloh dan Jokowi dalam kondisi yang baik tanpa ada masalah. Dia menilai relasi kelembagaan menyangkut komitmen partai terhadap seluruh kebijakan presiden.

        Baca Juga: PDIP Tegaskan Reshuffle Kabinet oleh Presiden Jokowi Tidak Ada Kaitannya dengan Kepentingan Pilpres 2024

        "Nasdem bergabung di koalisi mulai 2014 sampai dengan hari ini. Saya pikir masyarakat bisa menjadi saksi tentang itu. Ya, kan hubungan personal antara Pak Surya dengan Pak Jokowi dulu masya allah juga kan. Selama ini hubungannya sangat-sangat personal, Pak Surya selalu melihat Pak Jokowi sebagai sahabat sebagai kakak sebagai adik," katanya.

        "Kemudian digoreng hari ini kan, ketika Nasdem mencalonkan Pak Anies sebagai calon presiden dari Partai Nasdem, terus kemudian ini dipermasalahkan oleh partai-partai lain. Presiden sendiri kita belum pernah mendengar mempermasalahkan itu," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: