- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasar Modal Tahun 2022 ke 2023: Dari yang Brutal Jadi Tahun yang Penuh Ujian, Begini Pesan Jokowi
Tahun 2022 menjadi tahun yang brutal bagi pasar saham global. Hal demikian juga diamini oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Bagaimana tidak, lebih dari US$30 triliun kapitalisasi pasar hilang di berbagai bursa negara maju disebabkan oleh volatilitas yang signifikan.
"Di bursa negara-negara maju, 2022 disebut tahun yang sangat brutal. Lebih dari US$30 triliun kapitalisasi hilang pada 2022 sehingga membuat investor global itu bukan create value, tetapi losing value," tegas Sri Mulyani dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin, 2 Januari 2023.
Baca Juga: Rampungkan Restrukturisasi, Garuda Indonesia Terbitkan Surat Utang Baru
Meski Indonesia dinilai masih lebih baik daripada negara lain dalam melewati tahun 2022, lantas bagaimana dengan tahun 2023?
Jika 2022 disebut tahun yang brutal, Presiden Jokowi menyebut tahun 2023 sebagai tahun yang penuh ujian, tidak hanya bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga dunia. Dengan segala pencapaian positif pada tahun 2022, Jokowi berpesan bahwa semua pihak harus tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kepastian ekonomi global.
"Optimis, tapi tetap waspada dan hati-hati. Tantangan tahun 2023, terutama ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Kita berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas 5%," tegas Jokowi saat membuka perdagangan BEI kemarin.
Untuk diketahui, ketika kapitalisasi pasar sebagian negara maju merosot, kapitalisasi pasar modal Indonesia justru tumbuh hingga 15% atau sekitar Rp9.499 triliun pada tahun 2022. Nilai tersebut, tegas Jokowi, bukanlah angka yang kecil.
"Ini bukan angka yang kecil, angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih