Elegan, Ukraina Balas Dendam ke Israel Lewat Forum di PBB, Lihat Aksinya!
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat dukungan negaranya untuk Israel di kontingen PBB pada negara yang menyediakan sistem pertahanan udara bagi Kiev, lapor Axios.
Setelah tidak menerima komitmen tegas apa pun dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang baru diangkat kembali, perwakilan Ukraina diduga memilih untuk tidak menentang resolusi anti-Israel baru-baru ini.
Baca Juga: Bikin Melongo! Inilah Hasil Voting Negara-negara di PBB Soal Pendudukan Israel
Dalam laporannya pada Sabtu (31/12/2022), Axios mengutip pejabat Ukraina dan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa kedua pemimpin mengadakan percakapan telepon pada Jumat (30/12/2022).
Netanyahu diduga meminta Zelensky untuk memberikan suara menentang, atau setidaknya abstain dari pemungutan suara pada resolusi Majelis Umum PBB yang meminta Mahkamah Internasional untuk mengeluarkan pendapat hukum tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Percakapan itu dilaporkan didahului oleh penolakan Kiev untuk menentang dokumen tersebut selama pemungutan suara komite PBB beberapa minggu lalu, menurut Axios.
Artikel tersebut mengklaim bahwa selama panggilan telepon, Zelensky memperjelas bahwa Ukraina dapat mengubah posisinya jika Netanyahu menjanjikan bantuan militer ke Kiev di tengah konfliknya dengan Rusia.
Sementara Netanyahu diduga mengatakan dia siap untuk membahas "permintaan Zelensky di masa depan," perdana menteri Israel berhenti membuat komitmen tegas, lapor Axios.
Menurut media tersebut, kepala negara Ukraina tidak puas dengan tanggapan itu, dan menginstruksikan utusan PBBnya untuk tidak menghadiri pemungutan suara sama sekali. Seorang pejabat Ukraina mengklaim keputusan itu dibuat "untuk memberi kesempatan pada hubungan dengan Netanyahu," klaim outlet berita AS.
Kantor Netanyahu mengonfirmasi kepada Axios bahwa panggilan telepon itu terjadi, tetapi menolak untuk memberikan perincian mengenai isinya.
Resolusi PBB diadopsi pada Jumat dengan dukungan 87 negara. Sebanyak 26 negara memberikan suara menentang, dan 53 abstain.
Pada awal November, Menteri Pertahanan Israel saat itu Benny Gantz menjelaskan bahwa negara tersebut tidak dapat memasok sistem pertahanan udara Iron Dome ke Ukraina karena tidak “memiliki basis produksi yang cukup besar” untuk memenuhi pasar ekspor serta kebutuhannya sendiri.
Kiev berulang kali meminta bantuan militer dari Israel, dengan penekanan khusus pada pertahanan udara. Pejabat Ukraina mengatakan senjata itu akan sangat membantu dalam upaya negara itu untuk melawan apa yang diyakini sebagai drone Iran yang dikerahkan oleh Moskow.
Baik Rusia dan Iran, pada bagian mereka, menyangkal UAV semacam itu digunakan oleh pasukan Moskow.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: