Mantan terpidana perkara korupsi M Romahurmuziy alias Romy yang kembali terjun ke politik. Tak tanggung-tanggung, Romy memilih 'balik kandang' ke partainya terdahulu yaitu PPP.
Diketahui sebelumnya, Rommy adalah mantan narapidana kasus korupsi penerimaan suap terkait jual beli jabatan di Kementerian Agama pada 2019.
Eks anggota DPR RI itu terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 15 Maret 2019 di Surabaya, Jawa Timur.
Tidak hanya kembali, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono mengatakan dirinya bakal menjadikan Rommy sebagai duta antikorupsi.
Menurut Mardiono, parpolnya membutuhkan sosok Rommy guna memberi bimbingan kepada kader PPP agar jangan terjerembab dalam hal yang sama.
"Dengan kata lain, beliau bisa jadi duta antikorupsi di tengah-tengah masyarakat, di tengah kader Partai Persatuan Pembangunan," kata Mardiono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1).
Setelah Bebas dari Intervensi hingga Manipulasi Pada 29 April 2020, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan KPK untuk mengeluarkan Rommy, karena pada 22 April 2020 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima pengajuan banding Rommy dengan mengurangi hukumannya menjadi satu tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider tiga bulan kurungan tanpa pencabutan hak politik.
Baca Juga: Isu Sandiaga Uno Mau Tinggalkan Prabowo Disambut Meriah, Elite PPP: Kami Gak Ada Niatan...
Mardiono pun mengakui Rommy memang terlibat kasus korupsi, tetapi telah menjalani semua vonis pengadilan.
"Artinya, hak beliau harus dipulihkan sebagai warga negara Indonesia karena beliau juga tidak dicabut hak politiknya, sehingga hak politik sebagai WNI melekat pada beliau," ungkap Mardiono.
Dia juga meminta masyarakat tidak apatis terhadap kembalinya Rommy ke kancah politik, karena dia menilai eks ketum PPP itu kaya akan pengalaman dan bahkan bisa mencegah terjadinya kasus korupsi.
"Beliau itu juga masih berusia muda. Beliau juga aset karena penguasaan politiknya, mantan ketua umum, dan mengalir darah politik karena beliau cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yaitu cicit dari Kiai Tolchah Mansoer," ujar Mardiono.
Baca Juga: Diisukan Lebih Pilih PPP, Menparekraf Sandiaga Uno Disebut Bukan Menteri dari Gerindra!
Tidak cuma itu, ibunya Rommy juga politisi andal di PPP, pendiri IPP NU, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
"Ayahandanya sebagai pendiri IPNU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Jadi, ada darah pejuang di diri beliau," kata Mardiono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty