- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Posko Nataru Sektor ESDM Berakhir, BPH Migas: Ketersediaan Energi Aman dan Terkendali
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan ketersediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan pasokan listrik sepanjang periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) dalam kondisi aman dan terkendali.
Komite BPH Migas Eman Salman Arief mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan Posko Nasional Sektor ESDM, sinergitas dengan stakeholder lainnya menjadi hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan Nataru tahun ini.
"Sinergitas dengan Korlantas Polri terkait dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan, Kementerian Perhubungan baik perhubungan darat, laut, dan udara terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga terkait dengan jalur tol dan fasilitas rest area di ruas tol. Dengan adanya sinergitas ini, hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala dapat kita antisipasi di awal maupun terpecahkan dengan cepat," ujar Eman dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga: Banyak Penyalahgunaan BBM Subsidi, BPH Migas Beber Penyebabnya
Eman mengatakan, berdasarkan Hasil Evaluasi Pemantauan Posko Nataru 2022/2023, ada beberapa hal yang disampaikan oleh masing-masing subsektor ESDM, yakni sektor BBM.
Kondisi ketersediaan (stok) BBM dan penyaluran BBM secara umum selama masa posko periode 19 Desember 2022 s.d. 4 Januari 2023 adalah dalam kondisi aman. Sedangkan Stock dan Coverage Day BBM selama masa Posko Nataru 2022/2023 aman dengan CD berkisar antara lima sampai dengan 71 Hari.
Adapun kondisi penyaluran selama periode posko tanggal 19 Desember 2022 s.d. 3 Januari 2023 untuk gasoline naik dibanding penyaluran normal, sedangkan untuk gasoil turun dibanding penyaluran normal. Selain itu, untuk avtur naik dibanding penyaluran normal, sedangkan kerosene turun dibanding penyaluran normal.
"Penyaluran BBM tertinggi untuk arus mudik terjadi pada 21 Desember 2022, dengan rata-rata gasoline naik 23,33 persen dari penyaluran normal, sedangkan untuk arus balik terjadi pada 28 Desember 2022 dengan rata-rata gasoline naik 17,66 persen dari penyaluran normal," ujarnya.
Sedangkan untuk sektor LPG selama periode satgas Nataru, penyaluran LPG dalam kondisi aman. Stok LPG aman, seluruh agen serta pangkalan siaga beroperasi pada periode satgas Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Di mana selama periode tersebut Kementerian ESDM dan Pertamina menyiagakan 23 terminal LPG, 667 SP(P)BE, dan 4.972 agen LPG. Agen LPG disiagakan 24 jam khusus pada wilayah dengan demand tinggi.
Lanjutnya, selama periode satgas Nataru coverage days stok LPG nasional berkisar antara 14 sampai dengan 19 hari.
"Penyaluran LPG tertinggi terjadi pada 27 Desember 2022, yaitu sebesar 29.264 MT atau naik 7,0 persen dari penyaluran LPG normal sebesar 27.349 MT," ungkapnya.
Sementara itu, pada sektor gas bumi, kegiatan niaga, pengangkutan, penyimpanan dan penyaluran gas bumi melalui pipa maupun melalui SPBG, serta penyaluran crude oil yang dioperasikan oleh Subholding Gas Pertamina beroperasi secara aman, normal, dan berfungsi baik.
"Selama periode Nataru, Subholding Gas Pertamina telah berhasil menyalurkan gas, dan LNG kepada 2.460 pelanggan komersial dan industri, 1.925 pelanggan kecil, 765,756 SR pelanggan rumah tangga, dan sembilan pembangkit listrik termasuk PLN Group," ucapnya.
Kemudian untuk sektor listrik, kondisi pasokan tenaga listrik selama pelaksanaan Posko Nasional ESDM Nataru untuk sistem kelistrikan di wilayah pengusahaan PLN umumnya berada pada kondisi "pasokan listrik aman".
Adapun kondisi kelistrikan pada 25 Desember 2022 di saat perayaan Hari Raya Natal dan pada 1 Januari 2023 saat Tahun Baru 2023, secara umum dalam kondisi Aman.
"-25 Desember 2022: Daya Mampu Pasok (DMP)= 44.556,17 MW, Beban Puncak (BP)= 32.960,77 MW, Cadangan Daya Sistem (Cad)= 11.595,40 MW (35,18%).- 1 Januari 2023: Daya Mampu Pasok (DMP)= 44.271,95 MW, Beban Puncak (BP)= 31.212,45 MW, Cadangan Daya Sistem (Cad)= 13.0950,50 MW (41,84%)," ungkapnya.
Lebih lanjut, selama periode tersebut terjadi kejadian kebencanaan geologi antara lain: empat Gunungapi berstatus Siaga (Anak Krakatau, Merapi, Ili Lewotolok, Semeru) dan 17 gunungapi berstatus Waspada (Awu, Banda Api, Bromo, Dempo, Dukono, Gamalama, Ibu, Ile Werung, Karangetang, Kerinci, Lokon, Marapi, Raung, Rinjani, Sangeangapi, Sinabung, Soputan).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti