Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Berhasil ‘Buat Gaduh’ Kabinet, Menteri-menteri Nasdem Terancam ‘Didepak’

        Anies Baswedan Berhasil ‘Buat Gaduh’ Kabinet, Menteri-menteri Nasdem Terancam ‘Didepak’ Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan adanya perubahan sikap dari Partai Nasdem di DPR RI setelah partai besutan Surya Paloh tersebut mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres)-nya.

        Menurut Hasto, manuver Nasdem tersebut mengganggu soliditas partai-partai pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf.

        "Kami menerima laporan-laporan juga dari DPR bahwa pasca pengumuman Anies Baswedan oleh partai tersebut memang ada beberapa perubahan-perubahan policy yang ada di DPR," kata Hasto di kantor pusat DPP PDIP, seperti dilansir dari Suara.com, Kamis (4/1/2023).

        Baca Juga: Jika Terus 'Diseruduk' PDIP, Jokowi Bisa Tendang Menteri NasDem dari Kabinet!

        Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate meminta agar tidak ada pihak-pihak yang membuat gaduh.

        Sebab menurut dia, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

        Ia juga menyindir politisi PDIP yang meminta menteri Nasdem mundur dari kabinet layaknya bertindak seperti presiden.

        Plate juga menegaskan Nasdem akan selalu mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, baik di eksekutif maupun di parlemen.

        Baca Juga: Gara-Gara Reshuffle PDIP vs Nasdem Ribut, Jokowi Justru Adem Ayem, Selow!

        "NasDem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan pak Jokowi-Maruf," katanya pada awak media.

        Ia juga menyindir supaya tidak ada politikus yang berupaya mempengaruhi hak prerogatif presiden dalam perombakan kabinet ini.

        "Jangan sampai ada 'presiden-presiden' mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau memengaruhi presiden," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: